Oleh Arif Rahman Hakim - Pecihitam.org
Ka’bah adalah bangunan yang di buat oleh Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya yaitu Nabi Ismail ketika mereka berada di Makkah atas perintah Allah Swt. Ka’bah yang terletak dikota Makkah adalah kiblat umat Islam. Namun tahukah kamu kalau ternyata Ka’bah itu sebagai titik pusat bumi? Berikut fakta dan ulasannya.
Istilah Ka’bah sendiri sering kita jumpai pada beberapa ayat di Al-Qur’an dan Hadist seperti Bait (Rumah), Bait ul Haram (Rumah Suci), Baitullah (Rumah Allah), Bait al-Ateeq (Rumah Tua) dan Awalul Bait (Rumah Pertama) dan Bait Al Ma’mur.
Sebagaimana yang di sebutkan dalam Surat At-Thur ayat 4 berikut.
والبيت المعمور
“ Dan demi Baitul Ma’mur” (QS. At-Thur : 4)
Ka’bah merupakan rumah Allah Swt, yang selalu di rindukan oleh seluruh umat islam di dunia. Selain itu Ka’bah ternyata adalah titik pusat bumi yang di jadikan sebagai arah kiblat bagi seluruh umat muslim. Sebagaimana Allah Swt telah menyebutkan dalam firman-Nya bahwa Ka’bah merupakan pusat bagi seluruh manusia.
جعل الله الكعبة البيت الحرام قيام للناس
“Allah telah menjadikan Ka’bah di Makkah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.” (QS. Al-Maidah: 97)
Bahkan Rasulullah Saw menyebutkan dalam sebuah hadist bahwa Makkah merupakan sebaik-baiknya bumi Allah Swt.
Aku tahu bahwa engkau adalah sebaik-baiknya bumi Allah dan bumi yang paling di cintai-Nya. Seandainya aku tidak di usir keluar darimu, aku takkan keluar meninggalkannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Adapun menurut The Egyptian Scholar of the Sun and Space Reserch Center yang berpusat di Kairo memublikasikan hasil penelitian Prof Hussain Kamel yang menemukan sebuah fakta bahwa Ka’bah adalah pusat bumi. Awalnya Prof. Hussain Kamel yang melakukan penelitian untuk menemukan suatu alat yang dapat membantu setiap orang dalam menentukan arah kiblat.
Karena banyak sekali orang yang mengalami kesulitan dalam menentukan arah kiblat ketika mereka sedang berada di luar negeri apalagi yang penduduk muslimnya sedikit sehingga sangat sulit untuk menemukan masjid di sekitarnya. Oleh sebab itu Prof. Hussain Kamel mencoba untuk membuat sebuah peta baru di dunia agar dapat dengan mudah menemukan arah kiblat dari seluruh kota dan negara di dunia.
Awalnya beliau hanya menentukan arah kiblat dari berbagai kota besar di dunia dengan menarik garis-garis pada peta, lalu beliau mengamati seluruh posisi pada setiap benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Setelah itu ia mencoba untuk membuat garis-garis yang sejajar agar dapat memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang. Namun beliau sangat terkejut ketika melihat hasil penelitiannya tersebut.
Prof. Hussain Kamel mengungkapkan sebuah fakta bahwa Makkah berada di pusat bumi. Kemudian beliau meletakkan kembali satu ujung jangka di Kota Makkah, dan melintaskan ujung satunya lagi ke seluruh dunia. Beliau sangat yakin sekali bahwa daerah yang kering di atas permukaan bumi menyebar dari Makkah sebagai pusatnya. Disinilah Prof. Hussain menemukan bahwa Makkah sebagai pusat bumi. Hasil penelitiannya tersebut di publikasikan pada Januari tahun 1977 M.
Selain dari hasil penelitian Prof.Hussain tersebut, dikuatkan lagi oleh penemuan Neil Amstrong sebagai Astronot yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan. Ia membuktikan sendiri bahwa kota Makkah adalah pusat dari Planet Bumi, bahkan fakta tersebut telah di teliti dengan penelitian ilmiah.
Hasilnya penelitian para astronot tersebut mengungkapkan bahwa planet bumi mengeluarkan cahaya seperti radiasi. Sayangnya, hasil penemuan tersebut hilang setelah 21 hari di unggah dari website resmi mereka.
Setelah di kaji kembali, ternyata sinar radiasi yang di sebutkan di atas berasal dari Ka’bah, kota Makkah. Sedangkan radiasi yang di keluarkan oleh Ka’bah tersebut bersifat infinite (tidak berujung). Para ilmuwan muslim meyakini bahwa radiasi Ka’bah tersebut memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di bumi dengan Ka’bah di akhirat.
Jadi, berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadist serta dari berbagai penelitian yang di lakukan oleh para ilmuwan dapat menguatkan bukti bahwa Ka’bah di Makkah sebagai pusat bumi. Wallahua’lam bisshawab.
Arif Rahman Hakim
Entrepreneur, Writer and Editor at Pecihitam.org
Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017
Copy and paste: 18 Februari 2020 / 24 Jamadil Akhir 1441H : 7.25 pm
No comments:
Post a Comment