Saturday, 23 September 2023

KERAJAAN CHAMPA

POSTED BY IBN KAMAL > PERISTIWA N' SEJARAH




Kerajaan Champa adalah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Vietnam Selatan.Kerajaan yang awalnya bercorak Hindu-Buddha ini dipercayai telah wujud sejak akhir abad ke-2, dan bertahan hingga abad ke-19.Dalam sepanjang perkembangannya,Kerajaan Champa berubah menjadi kerajaan Islam yang memiliki pengaruh di Asia Tenggara. Bahkan, kerajaan ini memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
SEJARAH TERDIRINYA KERAJAAN CHAMPA
Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Lam Ap atau Linyi, yang sudah ada sejak akhir abad ke-2, tepatnya pada tahun 192. Sebelumnya, wilayah Vietnam merupakan pecahan dari koloni Tiongkok, yang kemudian memberontak dan melepaskan diri. Tokoh yang memberontak tersebut adalah Khu Lien, yang akhirnya mendirikan Kerajaan Lam Ap pada akhir abad ke-2.Kerajaan Lam Ap ini berkembang dan berubah namanya menjadi Kerajaan Champa, yang pada abad ke-14 menjadi kerajaan Islam. Hanya saja, perubahan dari Kerajaan Lam Ap menjadi Champa sangat minim catatan sejarahnya. Diketahui bahwa penguasa pertama Champa adalah Bhadravarman I, yang memerintah sekitar tahun 380 hingga 413.Pasa awalnya, pusat pemerintahan Kerajaan Champa berada di Kota Indrapura. Akan tetapi, dalam perjalanannya, ibu kota kerajaan beberapa kali dipindahkan.
ZAMAN KEGEMILANGAN
Kerajaan Champa mengalami periode kejayaan pada abad ke-7 hingga abad ke-10, di bawah pemerintahan Raja Prithindravarman hingga Raja Jaya Simhavarman II. Indrapura, yang merupakan pusat pemerintahan, menjadi kota yang maju karena didukung oleh pelabuhannya menjadi tempat perdagangan internasional. Selain itu, Champa juga berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah dan sutra di Asia Tenggara.
BERUBAH MENJADI KERAJAAN ISLAM
Sebelum masuknya pengaruh Islam pada abad ke-11, Kerajaan Champa merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha. Masuknya Islam dibuktikan dengan adanya batu nisan Abu Kamil yang berangka tahun 1039. Namun, catatan sejarah menjelaskan bahwa Raja Che Bong Nga, yang memerintah antara 1360-1390, adalah Raja Champa pertama yang beragama Islam.
Raja Che Bong Nga diislamkan oleh Habib Sayyid Husein Jumadil Kubro, yang berasal dari Timur Tengah. Setelah itu, Che Bo Nga berganti nama menjadi Sultan Zainal Abidin, dan Champa berubah menjadi kerajaan Islam. Pengaruh Islam semakin berkembang di Champa pada abad ke-15,di mana semua penduduknya banyak yang menjadi Muslim. Kemudian, pada sekitar abad ke-17, banyak bangsawan Champa yang mulai memeluk agama islam.
HUBUNGAN KERAJAAN CHAMPA DENGAN NUSANTARA
Champa banyak disebutkan dalam kisah-kisag sejarah Nusantara.Salah satu sumber turut menyebut hubungannya dengan Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya, yang merupakan kerajaan maritim, sangat penting bagi Champa sebagai pusat transit pelbagai negara..
Kedua kerajaan ini bahkan menjadi sekutu dan saling melindungi dari berbagai ancaman yang datang. Misalnya ancaman perompak yang sempat menyerang ke pusat Champa. Di masa berikutnya, Champa menjalin relasi dengan kerajaan di Sumatera dan Jawa. Disebutkan bahwa ketika Kerajaan Champa diperintah oleh Jaya Simhawarman III, turut andil dalam menghalangi serbuan Mongol ke Jawa. Hal ini dilakukan karena Raja Kertanegara dari Singhasari, menikahkan Simhawarman dengan putrinya, Putri Tapasi. Hubungan Kerajaan Champa dengan Jawa berlanjut hingga ke masa Kerajaan Majapahit.
Ini disebabkan Putri Champa yang bernama Darawati dipercayai menjadi permaisuri Prabu Brawijaya V. Pernikahan mereka melahirkan Raden Patah, yang nantinya mendirikan Kerajaan Demak.
TEMPAT ASAL WALI SONGO!?
Berkembangnya Islam di Champa juga berpengaruh besar terhadap keislaman di Nusantara, khususnya Jawa. Pasalnya, beberapa Wali Songo, yang menjadi penyebar Islam di Jawa, adalah keturunan Kerajaan Champa. Putra Jumadil Kubro yang bernama Ibrahim Zainuddin Al Akbar As Samarqandiy atau Ibrahim Asmoro, menikah dengan Chandra Wulan, putri Raja Champa. Mereka adalah orang tua Sunan Ampel. Tidak hanya itu, Sultan Maulana Sharif Abdullah Mahmud Undatuddin atau Wan Bo Tri Tri, yang meneruskan jabatan Raja Champa periode 1471-1478, menikah dengan Nyi Mas Rara Santang, putri Prabu Siliwangi dari Pajajaran. Mereka mempunyai putra yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati adalah dua anggota Wali Songo yang berperan besar dalam mengislamkan Jawa.
RUNTUHNYA KERAJAAN CHAMPA
Selama berdiri, Kerajaan Champa memiliki musuh abadi, yakni Bangsa Khmer yang berasal dari Kamboja. Konflik antara Champa dan Khmer berlangsung sejak abad ke-10 hingga abad ke-15, ketika Kota Vijaya dihancurkan oleh Khmer. Kehancuran Vijaya ini berdampak pada tewasnya sekitar 60.000 orang dan sisanya dijadikan budak. Lihat Foto Akibatnya, banyak masyarakat Islam Champa yang kemudian bermigrasi ke Kamboja, Malaka, Aceh, dan daerah lain di Sumatera. Selain konflik dengan Khmer, Champa juga mengalami serangan dari penguasa lain di Vietnam. Riwayat Kerajaan Champa berakhir pada 1832, setelah dihapuskan oleh Kaisar Minh Ming dari Dinasti Nguyen.
PENINGGALAN KERAJAAN CHAMPA
Kerajaan Champa memiliki beberapa peninggalan yang masih boleh disaksikan hingga saat ini.Berikut ini beberapa di antaranya.
i) MENARA PO KLONG
Garai Candi atau Menara Po Klong Garai didirikan oleh Raja Jaya Simhavarman III atau Che Man (1285-1307), sebagai penghormatan terhadap Raja Po Klong Garai (1151-1205). Hal ini karena Raja Po Klong Garai berhasil menyelesaikan konflik antara Champa dengan Khmer tanpa pertumpahan darah. Candi Po Nagar Candi Po Nagar, yang berada di Kota Kauthara (sekarang Kota Nha Trang), didedikasikan untuk Po Nagar, yang dianggap sebagai penemu daripada bangsa Cham dan seorang dewi yang akan merawat bumi.
ii) SITUS MY SON
Situs My Son atau Mi Son berada di Kota Hoi An, yang didirikan oleh Raja Dhadravarman I atau Pham Ho Dat (380-413). Di dalam situs ini, terdapat sekitar 70 candi yang kemudian hilang saat pecah Perang Vietnam. Situs My Son atau Mi Son dahulu digunakan sebagai pusat keagamaan dan makam untuk tokoh agama dan pejabat kerajaan yang dianggap suci.
iii) SITUS DONG DUONG
Situs Dong Duong dibangun pada masa pemerintahan Raja Jaya Indravarman I atau Dich Loi Nhan di Ban (959-965). Situs ini sempat rusak berat akibat Perang Vietnam yang berlangsung selama dua dekade. Sekarang, situs ini telah dipugar dan terdiri dari lapangan, aula pertemuan, candi suci, dan dua patung perunggu.
Penulisan;
Aizid Rizem. (2021).
Sejarah Peradaban Islam Yang Lengkap Pada Era Kuno,Pertengahan, dan Moden
Yogyakarta: DIVA Press. hlm 479.
Sumber diambil dari kompas online..
Copy and paste:
23/9/2023 > 7 Rabiulawal 1445H: 11.33 am

No comments: