SUMBER: KEMBARA SAHABAT HARAMAIN MEKAH & MADINAH
Masyarakat Madinah lebih mengenalnya dengan nama Wadi Al-Bayda atau ‘Manthiqa Baydha,’ yang berarti perkampungan putih.
Tempat ini terletak di sebelah utara Al-Madinah Al-Munawwarah dan berjarak sekitar 45 kilometer dari Masjid Nabawi, 30 menit perjalanan dari Madinah, merupakan di dalam jajaran Pegunungan Hijaz, yaitu terdiri dari batuan beku, metamorf dan granit. Jabal Magnet didominasi warna hitam dan merah bata.
Sepanjang perjalanan, dari Madinah Menuju ketempat ini, mata akan disuguhi perkebunan kurma, gurun pasir, serta perbukitan batu yang indah dan danau buatan. Kawanan unta yang sedang digembalakan warga ikut terlihat.
Pengaruh Jabal Magnet amat terasa pada kendaraan bermotor. Dalam posisi mesin dimatikan, mobil yang hendak meninggalkan area bisa melaju kencang hingga 100 km/jam hingga berjarak empat kilometer dari lokasi.
Sebaliknya, saat mendatangi area, kendaraan bermotor yang hendak mendekatinya bakal terasa dipacu lebih berat. Kendaraan bermotor seakan menanjak atau menuruni bukit, padahal medan terlihat horizontal.
Pengaruh magnet pada logam juga terasa pada alat kompas. Di Jabal Magnet jarum penunjuk kompas tidak bekerja sebagaimana mestinya. Arah utara-selatan menjadi kacau. Selain itu, telepon seluler bisa kehilangan sinyal di lokasi itu.
Banyak penduduk kota melakukan perjalanan ke taman alami ini dan mendirikan tenda untuk beberapa hari, terutama selama akhir pekan.
Tradisionalis percaya kekuatan jin hadir di Wadi Al-Jin. Di antara banyak cerita aneh tentang lembah ini adalah tentang kendaraan yang bergerak ke atas di jalan-jalan pegunungan, tanpa perlu mendorong pedal gas.
Bahkan ketika pengemudi mematikan mesin, mobil akan tetap bergerak dengan sendirinya. Banyak orang menghubungkan ini dengan kekuatan jin di lembah, tetapi juga mengklaim bahwa pegunungan di wilayah ini memiliki beberapa jenis kekuatan magnet khusus.
Konon, orang-orang yang memarkir mobil pun akan terkejut saat mobil mereka itu bergerak lambat, meskipun mesinnya dimatikan.
“Awalnya kami mengira jalan itu sebenarnya miring, tetapi ternyata tidak. Bahkan mobil itu bergerak ke atas dengan sendirinya. Setelah beberapa saat, kecepatan mobil meningkat. Kami kemudian mengetahui bahwa pegunungan di daerah sekitarnya memiliki kualitas magnet yang menarik mobil,” ungkap salah satu pengendara".
Jabal Magnet yang menjadi kawasan wisata penduduk Madinah awalnya ditemukan oleh orang suku Baduy. Saat itu seorang Arab Baduy menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil tanpa memasang rem tangan.
Ketika sedang melakukan hajatnya, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. Ia berusaha mengejar, tapi tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan.
Jabal Magnet sejatinya ialah kawasan yang berupa endapan lava alkali basaltik yang kemudian terbentuk dan memberi pengaruh magnetik.
Para ahli geologi menunjukkan bahwa fenomena ini, yang dikenal sebagai gravitasi terbalik, juga terbukti di wilayah lain di Kerajaan, termasuk wilayah selatan Asir dan Najran. Orang-orang menganggap bahwa fenomena ini memberikan pukulan pada hukum fisika yang mengatakan bahwa tubuh bergerak bebas dari atas ke bawah. Dari tempat tinggi ke tempat rendah dan bukan sebaliknya.
Konon, penduduk setempat yang pernah tinggal di lembah mengaku pada malam hari mereka telah mendengar suara yang meminta mereka untuk pergi.
“Kamu tidak seharusnya berada di sini. Ini adalah tempat kami,” kata mereka.
Pada saat musim haji, banyak jamaah yang menyambanginya. Pemerintah Arab Saudi telah membangun jalan menuju lokasi tersebut. Di daerah yang terhitung hijau karena banyak ditumbuhi pohon kurma itu, juga dilengkapi sarana wisata lainnya. Ada tenda-tenda untuk pengunjung, ada mobil mini yang bisa disewa untuk merasakan tarikan medan magnet itu.
Semoga suatu saat nanti sahabat semua bisa berkunjung kesini melihat secara langsung keajaiban bumi Haramain....
Copy and paste: 22/6/2022 > 23 Zulkaedah 1443H: 8.31 pm
No comments:
Post a Comment