TELAH kita ketahui agama Islam lahir di masa Nabi Muhammad SAW. Namun, pada masa sebelum nabi pun sudah dikenal Islam, hanya bukanlah berbentuk sebagai agama. Lalu, apa bedanya ajaran agama Islam dalam agama-agama terdahulu dengan agama Islam yang diwahyukan kepada Nabi terakhir Muhammad SAW?
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong,” (QS. Al-Hajj: 77-78).
Ayat al-Quran di atas jelas menunjukkan bahwa keimanan berkaitan dengan ibadah. Ibadah berkaitan dengan perbuatan kebajikan. Perbuatan kebajikan mengharuskan perjuangan di jalan Allah yang telah memilih keimanan bagi orang-orang yang beriman.
Agama Islam adalah agama yang pertama dan yang terakhir, dan Allah yang memberi nama umat Islam sebagai “muslim”. Konsekuensi dari keislamannya itu mewajibkan penganutnya menjalankan ajaran-ajaran-Nya secara utuh agar kelak pada hari kiamat Rasulullah SAW menjadi saksi di hadapan Allah bahwa umatnya telah menerima dan mengamlkan seluruh ajaran itu. Dengan begitu tercapailah kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana yang dijanjikan-Nya.
Dalam ayat di atas Allah telah menamakan umat Islam “muslimin”, bukan disebut sifatnya saja. Sebab, Islam bagi seorang mukmin adalah sifat, identitas, ilmu pengetahuan dan segala-galanya.
Penganut agama Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub, Musa, Isa, semua adalah juga “muslimin” dan agama yang mereka terima adalah Islam, tetapi Islam terbatas pada “sifatnya” saja, tanpa nama dan ilmu pengetahuan.
Arti Islam ialah,
1. Salam – aman – damai
2. Salamah – selamat (dari segala gangguan)
3. Istislam – penyerahan diri secara menyeluruh kepada Allah SWT.
“Islam” akan terus kokoh kuat pada diri seseorang bila itu merupakan sifatnya. Tetapi kalau hanya namanya saja akan mempunyai banyak arti. Misalnya seorang berkata, “Aku melihat bulan.” Seseorang akan terkenang pandangannya kepada bulan yang ada di langit, yang bersinar pada malam hari menerangi bumi dan mengambil cahayanya dari matahari. Mungkin saja orang itu tidak cantik, tetapi diberi nama bulan. Atau sengsara keadaannya diberi nama Said (bahagia). []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani
Copy and paste: 26 July 2020 / 4 Zulhijjah 1441H : 7.30 am
No comments:
Post a Comment