Thursday, 29 March 2018

Tuhanmu Tidak Pernah Mengantuk Dan Tidak Pernah Tidur

"Ayah, boleh ke Allah jaga semua (makhluk)? Nanti Dia penat macam mana? Kesian Dia, kakak boleh tolong".

Saya tidak terkejut dengan soalan Raihana yang baru berusia 5 tahun itu kerana ia adalah salah satu daripada berbelas belas soalan yang pernah diajukan untuk dia mengenali Allah SWT.

Saya jawab, "Allah sangat berkuasa jaga kita semua. Allah tidak perlukan bantuan. Dia jaga kakak, ayah, ibu, adik dan semua". Raihana mengangguk tanda faham lalu dia meneruskan celotehnya.

Fikiran saya tidak terus memikirkan celoteh Raihana lagi, tetapi telah beralih ke sebahagian ayat kursi yang selalu kita baca untuk direnungkan sedalam dalamnya.  Firman Allah SWT yang bermaksud ; 

"tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur". [2:255]

Begitulah apabila Allah SWT menguruskan seluruh makhlukNya. Tidak ada satu waktu pun dimana Allah SWT akan 'terlepas pandang atau terlena' terhadap setiap urusanNya. 

Sebenarnya ayat ini menjelaskan bahawa Allah SWT Maha Berkuasa dalam mengurus setiap makhlukNya dan tidak ada satu pun yang berlaku ke atas makhluk makhlukNya diluar pengetahuan Allah. Tidak ada sama skali!

Bahkan pengawasan Allah SWT terhadap hamba hambaNya adalah sangat terperinci dan tidak pernah sekali kali Dia terlalai sedikit pun.

Sekiranya kita faham hakikat ini, apakah Allah SWT yang tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur akan tersalah beri rezeki kepada kita setelah kita berusaha sebaiknya? Sudah semestinya tidak sama sekali!

Apakah Allah SWT yang tidak pernah culas atau terlalai daripada mengawasi serta memerhati makhluk makhlukNya akan 'terlepas pandang' sekiranya hamba hambaNya bermaksiat? Tidak sama sekali! Kerana ahli maksiat yang tidak bertaubat pasti tidak akan terlepas daripada azab siksa.

Allah SWT berfirman lagi di dalam Al Quran yang bermaksud ; 

"Bukankah engkau telah mengetahui bahawasanya Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi?" [22:70]

Sesungguhnya begitulah ilmu Allah SWT yang tidak pernah terbatas dan Dia sangat mengetahui akan apa sahaja yang ada di langit dan di bumi, yang ghaib dan yang nyata semuanya tidak ada yang diluar daripada kekuasaan dan pengetahuan Allah SWT.

Oleh kerana itu, sebahagian manusia yang elok imannya, ketika dia dizalimi dan dikhianati oleh manusia yang lain, sekiranya dia tidak diberi pengadilan seadil adilnya di dunia, dia tetap tidak merasa gelisah kerana dia tahu dan yakin dia akan diadili oleh Allah SWT dengan seadil adilnya di akhirat nanti.

Manakala pula mereka yang berusaha memperjuangkan agama Allah SWT dengan jiwa dan hartanya, tidak akan ada seorang pun yang akan disia siakan oleh Allah SWT. Semuanya pasti akan dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikkan.

Mengakhiri bicara ringkas ini, saya menasihati dari ini dan semua agar sentiasalah merasakan Allah SWT ada  mengawasi dan memerhatikan apa sahaja yang kita lakukan.

Kerana dengan cara ini juga akan membuatkan kita sentiasa berhati hati dalam menjalani kehidupan dunia ini agar tidak tergelincir kepada perkara perkara yang dimurkai oleh Allah. Wallahu'alam.

#AkhiAdifGorment
10 Rejab 1439H
28 March 2018

Copy and Paste
Whatsapp Group Haji 2/2017
29.3.2018
9.50 am

Keturunan Nabi Muhammad s.a.w Penemu Peta Bumi Bulat

Al Idrisi terkenal tekun mengumpulkan data geografis seluruh dunia

Al Idrisi membuat globe 400 kilogram dengan diameter sekitar 80 inci

Pemikiran bentuk Bumi menjadi dinamika dari masa ke masa. Pada abad pertengahan, konsep Bumi berbentuk bulat sudah menjadi keyakinan para ilmuwan Muslim dan ditegaskan dalam sebuah bola dunia atau globe.tirto.id - Bola dunia atau globe yang kita kenal saat ini melalui proses penciptaan yang panjang. Globe lahir dari pemikiran, eksperimen, dan penjelajahan para ilmuwan. Sosok kunci kelahiran globe adalah ilmuwan Muslim bernama Al Idrisi.
Nama lengkapnya Abu Abd Allah Muhammad Al Idrisi Al Qurtubi Al Hasani Al Sabti. Orang-orang Eropa menyebutnya Dresses. Ia lahir di Ceuta, Spanyol pada 1100.
John Block Friedman and Kristen Mossler Figg menyebut bahwa Al Idrisi salah satu keturunan Nabi Muhammad. Itu tercantum dalam buku “Trade, Travel, and Exploration in the Middle Ages an Encyclopedia” (2010: 14). Dalam Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia (379) karya Josef W. Meri juga menyebutkan hal yang sama
Karya besarnya itu tak terpisahkan dari pandangannya bahwa Bumi itu bundar dan jadi bagian kecil dari jagat raya. “Seperti kuning telur dalam telur. Udara mengitarinya di semua sisi,” katanya.
S. Maqbul Ahmad, dalam buku berjudul, "Cartography of al-Sharif al-Idrisi," menuturkan bahwa Al Idrisi menempuh pendidikan di Kordoba. Saat usaianya masih 16 tahun, ia berkunjung ke Asia Kecil. Setelahnya, Al Idrisi melakukan perjalanan di sepanjang pantai selatan Perancis, mengunjungi Inggris, dan melakukan perjalanan secara luas di Spanyol dan Moroko.
Selain menghimpun pengalaman pribadi, ia tekun mengumpulkan data geografis seluruh dunia dengan berbagai cara. Mulai dari bertanya pada para pedagang dan wisatawan, hingga memunculkan antitesis yang mengkritik para ahli geografi sebelumnya.
Anwar Ul Haque, dari Department of Pathology AJK Medical College, AJK University dalam tulisannya berjudul, “Muhammad al-Idrisi Father of Modern Geography and Maps,” menjelaskan petualangan Al Idrisi ke berbagai belahan dunia membuat namanya makin populer. Para navigator laut dan perencana militer Eropa pun tak asing dengan namanya. Hingga akhirnya Raja Roger II, seorang raja di Sicilia keturunan Normandia mengundangnya.
Raja Roger memintanya membentuk sebuah peta dunia yang komprehensif. Namun ia tak langsung menerima tawaran itu, Al Idrisi memberikan satu syarat kepada sang raja. Ia meminta agar dokumen sejarah sebelum pemerintahan beralih ke Raja Roger di Sicilia saat di bawah kendali kaum Muslim agar tak dihapus. Raja Roger II mengabulkan syarat itu. Al Idrisi juga berusaha meyakinkan bahwa karyanya tak bisa diganggu gugat sebagai peta Bumi yang berbentuk bulat.

Al Idrisi Sang Ilmuwan Muslim Pembuat Peta Bola Dunia Bukan Sekadar Bola Dunia

Membuat globe saat itu bukan perkara mudah. Butuh pengumpulan data selama 15 tahun hingga lahir sebuah peta globe lengkap. Al Idrisi membongkar berbagai catatan para ilmuwan sebelumnya. Ia mencoba membuat pendapat yang berbeda dengan menggunakan data yang lebih ketat.
Dari 70 lembaran peta datar yang dia buat, lalu disambungkan dalam simpul melingkar koordinat astronomi. Kemudian dituangkan dalam bola perak yang beratnya kira-kira 400 kilogram dengan diameter sekitar 80 inci. Di dalamnya terdapat tujuh benua. Selain itu, Al Idrisi melengkapinya dengan rute perdagangan, danau, sungai, dataran tinggi, dan pegunungan. Bola perak itu menjadi peta bumi bulat berbahan perak yang tahan lama. Peta dunia tersebut menjadi bagian dari kemajuan sains tertua di era pra-modern.
Peta bumi bulat Al Idrisi dianggap paling akurat sepanjang 300 tahun. Globe tersebut dapat diputar 180 derajat. Namun bagian utara berada di bawah. Anwar Ul Haque, mencatat bahwa Al Idrisi melengkapi peta Bumi bulat tersebut dengan kitab megah Nuzhat Al Mushtaq Fikhtiraq Al Afaq atau Buku Perjalanan yang Menyenangkan ke Negeri-negeri yang Jauh. Di dalamnya berisi semacam catatan kaki dari globe. Ensiklopedia itu memuat bagian-bagian dari peta secara detil dan lengkap.
Kitab itu lebih dikenal dengan sebutan The Book of Roger atau Tabula Rogeriana. Di buku tersebut, Al Idrisi juga menggambarkan panjangnya Sungai Nil. Menurutnya sungai ini gabungan Sungai Senegal dan Sungai Niger yang mengalir dari Afrika Tengah bermuara arah barat di Atlantik. Di aliran sungai itu menjadi rute perdagangan garam. Dia juga menggambarkan Ghana sempat menjadi pusat perdagangan yang besar.
Ia juga mengkisahkan soal Spanyol, salah satu bagian yang dia puji ialah Toledo, sebuah daerah yang memiliki situs-situs dan bangunan lampau tetap dipelihara. Kawasan itu terhubung dengan kanal-kanal yang dipasangi roda air. Itu sebabnya buah-buahan yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. Kekokohan bangunan dan tanah yang subur memberi sumbangan terbesar bagi keindahannya.
S. Maqbul Ahmad juga menjelaskan bahwa temuan geografis Al Idrisi telah membagi Bumi ke dalam tujuh musim. Setiap iklim dibagi lagi menjadi sepuluh bagian. Kontennya komprehensif mulai dari aspek fisik, budaya, politik, dan ekonomi. Kompilasi karya Al Idrisi dianggap titik penting dari perkembangan sejarah sains. Beberapa abad setelahnya, para ahli geografi masih mengacu pada karya-karya Al Idrisi meski sudah meninggal pada 1165.
Pada 1160, peta bumi bulat karya Al Idrisi jatuh ke tangan para gerombolan dan penghancur. Hasilnya globe pecah menjadi lempengan logam. Jauh setelah berabad-abad, pada 1517 ada upaya mengumpulkan kembali mozaik temuan Al Idrisi dan terus dikembangkan hingga saat ini menjadi globe yang dikenal di bangku-bangku sekolah saat ini. Kini nama Al Idrisi diabadikan menjadi salah satu nama pegunungan di Pluto oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Selain tokoh penting kartografi abad pertengahan, Al Idrisi juga memberikan kontribusi besar dalam ilmu tanaman obat. Bukunya yang berjudul “Kitab Al Jami li Sifat Ashtat Al Nabatat” berisi tentang tinjauan dan sintesis semua literatur tentang obat-obatan dari pengalamannya keliling dunia. Buku itu berisi tanaman obat yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Sumber repost dari :



Copy and paste:
FB Kebangkitan Bani Jawi (Nusantara)

Penjajah menipu bangsa Melayu. Tok Janggut sebenarnya tidak pernah terkorban.

By Daniel Yusof
Assalamualaikum...berasa lama tak berkongsi ilmu melalui penulisan. Hari ni Abg Ngah nak berkongsi sikit pasal tokoh hebat melayu kita dulu iaitu Tok Janggut. Mesti ramai dikalangan orang melayu kita percaya yang Tok Janggut mati dibunuh sebab itu yang kita belajar dari buku sejarah kita yang diputar belit oleh penjajah. Sama laa macam cerita Mat Kilau yang dikatakan telah mati. Penjajah memang biadap serta pandai menipu dan memutar belit sejarah kita. Hari ni nak cerita hal sebenar berkaitan Tok Janggut ni. Semoga ilmu ini menjadi manafaat buat semua rakan Bani Jawi.
Tahun 2018 cukup laa tempoh selama 103 tahun berlakunya peristiwa Tok Janggut menentang British di Kampung Dalam Pupoh, Pasir Puteh, Kelantan. Kalau hendak diikutkan, sudah banyak artikel Tok Janggut diketengahkan sebelum ini.
Namun apabila diselidiki hampir kesemua berkongsi sumber yang sama dan tidak banyak maklumat catatan yang boleh diambil sebagai rujukan serta pengajaran bersama. Pada masa yang sama masih banyak persoalan yang tidak terjawab. Ada juga pihak yang sangsi dengan banyak fakta yang didakwa mengikut acuan penjajah. Mereka percaya kisah Tok Janggut dibunuh oleh British hanyalah dongengan bagi menggelapkan sejarah sebenar perjuangan tokoh Serambi Mekah itu.
Sebaliknya mereka beranggapan penjajah sendiri tertipu kerana Tok Janggut sebenarnya telah berjaya menyelamatkan diri. Gambar mayat lelaki yang digantung songsang untuk tatapan umum juga bukanlah Tok Janggut.
BUKAN TOK JANGGUT YANG TERBUNUH
Cucu sepupu Tok Janggut, Ustaz Wan Asrul Wan Hussin, 31, mendedahkan Tok Janggut atau nama penuhnya Haji Mat Hassan Munas sebenarnya hanya mengalami cedera di bahu kirinya ketika kemuncak pertempuran dengan British di Kampung Dalam Pupoh, Pasir Puteh pada 24 Mei 1915. Tok Janggut kemudiannya disembunyikan oleh pengikutnya di Hulu Kelantan (Gua Musang) untuk menyelamatkan beliau.
"Sesudah sembuh daripada kecederaan di bahunya, Tok Janggut berpindah ke Machang sebelum kedatangan tentera Jepun ke Tanah Melayu," katanya. Cerita mengenai kononnya mayat Tok Janggut diarak di sekeliling bandar Kota Bharu dan kemudiannya ia digantung songsang separuh bogel selama tiga hari, Wan Asrul sekeras-kerasnya menolak dakwaan itu.
Tegas beliau, kisah itu adalah semata-mata rekaan serta dibuat atas desakan British yang mahu menakut-nakutkan orang Melayu bagi memastikan tiada lagi kebangkitan kedua di negeri itu. "Kebanyakan orang yang tinggal di Kota Bharu tidak kenal wajah sebenar Tok Janggut dan mereka hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut sahaja. "Dan secara logiknya, jika kita melihat pada faktor fizikal gambar mayat itu, adakah sedemikian rupa seorang Melayu asli? Wajarkah Tok Janggut yang mempunyai ilmu agama tinggi diaibkan begitu?
Gambar mayat itu diperolehi daripada Perpustakaan Bodleian, Oxford, United Kingdom, England hasil usaha tokoh sejarah Allahyarham Prof Datuk Nik Anuar Nik Mahmud ketika melakukan kajian di sana.
Jelas Wan Asrul penampilan fizikal Tok Janggut adalah Melayu Kelantan Asli. Ibunya, Che Mah berasal dari Pattani manakala ayahnya Munas orang Melayu dari Kampung Saring, Pasir Puteh.

"Adik-beradik Tok Janggut termasuk dirinya tiga orang, dua lagi Tahir dan Yah@Sepiah meninggal dunia ketika dilahirkan. Tidak ada mana-mana anak-beranak Tok Janggut berwajah Sikh seperti dalam gambar itu. Malah, Tok Samad, iaitu datuk kepada Tok Janggut adalah Melayu Asli dan antara orang yang terawal membuka daerah Pasir Puteh,"
TIDAK MENGISYTIHARKAN DIRI
Perkara yang sering kali menjadi persoalan ialah sekiranya Tok Janggut masih hidup selepas peristiwa pertempuran di Pasir Puteh itu, kenapa beliau tidak mengisytiharkan diri seperti yang dilakukan pejuang Pahang Mat Kilau.
Wan Asrul berkata perlu diingat satu ketika Mat Kilau pernah bertemu dengan Tok Janggut di Kedai Lalat, Kota Bharu iaitu pada 1966. Berlaku perbualan antara mereka berdua: " Abe Mad (Tok Janggut), tidak mahu keluar ke? Orang Putih (British) dah balik ini."
Jawab Tok Janggut; " Puak-puak kamu itu nak pilih orang Putih, biar mereka dah balik pun, biarlah aku hidup macam ini." Tambahan menurut Wan Asrul, keadaan Tok Janggut ketika itu sudah uzur dengan umur dipercayai sekitar 116 tahun dan bagi beliau lebih baik memilih mendiamkan diri.
Dalam erti kata lain, meskipun Tanah Melayu ketika itu sudah mencapai kemerdekaan, bagi diri Tok Janggut paling utama pesanan yang di bawa daripada gurunya Ahmad al- Fatani, iaitu bebaskan tanahair daripada penjajah sudah tercapai, katanya. Tiga tahun kemudian pada 1969 Mat Kilau menggemparkan negara dengan mengisytiharkan diri sebenarnya selepas solat Jumaat di Kampung Pulau Tawar, Jerantut, Pahang.
ULAMA BERJIWA PANGLIMA
Ketika berusia 27 tahun, Tok Janggut telah mula mendalami ilmu agama di Mekah dengan gurunya Syeikh Ahmad al-Fatani yang juga guru kepada tokoh ulama nusantara Tok Kenali. Ilmu persilatan pula diwarisi daripada ayahnya Munas Samad, seorang guru agama dan panglima yang tangkas di istana Jeram, Pasir Puteh.
"Tok Janggut kembali ke Kelantan pada tahun 1910 pada usia 63 tahun membawa amanah besar gurunya supaya berikhtiar membebaskan Patani daripada penjajahan Thai. Tok Janggut adalah seangkatan dengan pejuang-pejuang lain Tanah Melayu termasuk Mat Kilau, Datuk Bahaman, Tok Gajah dan Haji Abdur Rahman Limbong.
Berlaku beberapa siri pertemuan antara kesemua pejuang Melayu itu tetapi tidak banyak yang diketahui mengenai hasil pertemuan itu.Salah satu pertemuan itu adalah dengan ulama Terengganu, Tok Ku Paloh pada tahun 1913 yang turut dihadiri kelima-lima pejuang Melayu itu. Pada pertemuan itu, Tok Ku Paloh berpesan dengan pejuang-pejuang Melayu itu sekiranya beliau meninggal dunia, Tok Janggut adalah penggantinya untuk meneruskan perjuangan bangsa Melayu dan Islam.

Copy and Paste: 
FB Kebangkiatan Bani Jawi (Nusantara) : Daniel Yusof
29.3.2018:  9.15am

Wednesday, 28 March 2018

LA TAHZAN Mengingat Allah, hati jadi Senang

Kejujuran itu kekasih Allah. Keterusterangan merupakan sabun pencuci hati. Pengalaman itu bukti. Dan seorang pemandu jalan tak akan membohongi rombongannya. Tidak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya, selain berdzikir kepada Allah.

{Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.}

(QS. Al-Baqarah: 152)

Berdzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Maka, siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Dan dzikir merupakan jalan pintas paling mudah untuk meraih kernenangan dan kebahagian hakiki. Untuk melihat faedah dan manfaat dzikir, coba perhatikan kembali beberapa pesan wahyu Ilahi. Dan cobalah mengamalkannya pada hari-hari Anda, niscaya Anda akan mendapatkan kesembuhan.

Dengan berdzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepadaNya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya.

Tidak mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya terjadi. Adapun yang sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah itu justru menyembah berhalaberhala dunia. Padahal,

[(Berhala-berhala) itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.]

(QS. An-Nahl: 21)

Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena sakit, yang bersedih karena sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus! Betapapun,

{Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?}

(QS. Maryam: 65)

Semakin banyak Anda mengingat Allah, pikiran Anda akan semakin terbuka, hati Anda semakin tenteram, jiwa Anda semakin bahagia, dan nurani Anda semakin damai sentausa. Itu, karena dalam mengingat Allah terkandung nilai-nilai ketawakalan kepada-Nya, keyakinan penuh kepadaNya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia senantiasa dekat ketika si hamba berdoa kepada-Nya, senantiasa mendengar ketika diminta, dan senantiasa mengabulkan jika dimohon. Rendahkan dan tundukkan diri Anda ke hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang'-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah Anda sebagai pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan permintaan ampunan Anda kepada-Nya.

Dengan begitu, niscaya Anda — berkat kekuatan dan pertolongan dari-Nya — akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan, cahaya penerang dan kegembiraan. Dan,

{Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, dan pahala yang baik di akhirat.}

(OS. Ali 'Imran: 148)

Copy and paste: Whatsapp Group Skot 139/80
28.3.2018 : 9.26 pm

Thursday, 22 March 2018

2018 - GUA MUSANG / CAMERON HIGHLAND

Pada 21 Mac 2018, saya bersama setaf saya Ahmad Nasir bin Awang Kecik telah bertolak dari Pejabat kami di Yayasan Jantung Malaysia di Jalan Sultan Yahya Petra (Dulunya Jalan Semarak) Kuala Lumpur menuju ke kawasan Perkampungan orang Asli di Pos Brooke yang terletak di daerah Gua Musang, Kelantan. 
Gua Musang adalah sebuah daerah yang terletak di selatan negeri Kelantan. Ia bersempadan dengan Negeri Pahang di selatan, Negeri Terengganu di Timur dan Negeri Perak di Barat. 
76% penduduk Gua Musang adalah Kaum Melayu dan 13% Kaum Orang Asli manakala selebihnya adalah kaum Cina dan India. 
Antara peristiwa bersejarah di Gua Musang yang paling terkenal ialah Pertempuran Sungai Semur yang berlaku pada 15 Mac 1950. Dalam peristiwa tersebut, 17 anggota tentera dari Platun ke 12, Kompeni D, Batalion ke 3 Rejimen Askar Melayu DiRaja telah terkorban dan 8 cedera dalam serang hendap pengganas Komunis yang berlaku di Sungai Semur, Gua Musang. Bagaimanapun 29 pengganas komunis telah berjaya dibunuh dalam pertempuran tersebut. 


Perjalanan dari Kuala Lumpur melalui Lebuhraya Utara Selatan adalah sejauh 266 km dan mengambil masa perjalanan lebih kurang 3 jam 19 minit. Kami berhenti rehat di Hentian Rehat RTC di daerah Gopeng, Perak dan kemudian memasuki Persimpangan Simpang Pulai terus ke Gua Musang. 
Kami tiba di Sekolah Kebangsaan Pos Brooke di Gua Musang lebih kurang jam 1.24 petang. 
SK Pos Brooke mengingat kembali peristiwa pada 1 Mac 2010, dimana 300 pelajar orang Asli dari Sek.Keb. Pos Brooke telah mengalami keracunan makanan selepas makan nasi berlauk telur rebus di kantin sekolah tersebut. 


 Pintu masuk ke Kg. Brooke Lama di Gua Musang
Sek.Keb. Pos Brooke, Gua Musang, Kelantan

 Perkampungan Orang Asli di Pos Brooke, Gua Musang, Kelantan


Pos Brooke adalah kawasan penempatan orang Asli di daerah Gua Musang, Kelantan. 
Pos Brooke diwujudkan oleh Kerajaan British ketika era Darurat kerana ketika itu orang Asli dianggap oleh Kerajaan British dalam Rancangan Briggs sebagai kunci utama kemenangan untuk melawan komunis. Oleh itu beberapa pos telah diwujudkan ketika itu antaranya ialah Pos Telanok di Ulu Jelai,  Pos Brooke di Gua Musang dan Pos Betau di Kuala Lipis. 
Pos Brooke (Fort Brooke di zaman British) pernah menjadi kem Latihan Pasukan Perintis VAT 69 (Komando Polis) di awal penubuhannya. 
Fort Brooke mengikut catatan Roy Follows yang pernah berkhidmat di Fort Brooke pada 1954  dibina oleh pasukan Elite British, Special Air Service bersama pasukan Jungle Squad (Polis Hutan). Ia dinamakan Fort Brooke bersempena nama Pegawai Memerintah SAS British ketika itu. 


Kami di Gua Musang pada hari ini adalah untuk menjenguk-jenguk kawasan tersebut, kerana mesyuarat dengan Tok Batin adalah keesokan harinya. 
Setelah berpuas hati melihat kawasan Pos Brooke, kami meneruskan perjalanan ke Hotel penginapan kami yang terletak di Cameron Highland, Pahang. 


Perjalanan dari Pos Brooke ke Cameron Highland adalah sejauh 41.7 km dan mengambil masa perjalanan selama 1 jam 3 min. Namun hari itu agak malang kerana kami tersekat di Kesesakan Jalanraya ketika mendaki ke Puncak Cameron Highland, mungkin cuti persekolahan pada masa ini menyebabkan kesesakan berlaku kerana ramai keluarga mengambil kesempatan untuk bercuti ke Cameron Highland. Kami tiba di hotel setelah memandu selama hampir 2 jam lebih. 


Hotel BB Inn
No. 79A, Persiaran Camelia 4
39000 Tanah Rata
Pahang
Tel: 05-491 4551

CAMERON HIGHLAND
Cameron Highland atau Tanah Tinggi Cameron di Negeri Pahang mempunyai ketinggian 1,829 meter dari aras laut dan bersuhu antara 10 darjah celcius hingga 20 darjah celcius. 
Nama Cameron Highland diambil sempena nama Sir William Cameron, iaitu seorang juruukur British yang telah diarahkan oleh Kerajaan British ketika itu untuk melakukan pemetaan sempadan Pahang dan Perak pada tahun 1885. 

Rujuk Sejarah Cameron Highland:
1. Wikipedia - CAMERON HIGHLAND







 Kami sempat berhenti sekejap untuk mengambil gambar pemandangan yang indah sepanjang perjalanan dari Pos Brooke ke Cameron Highland.










CAMERON HIGHLAND KE POS BROOKE
Pada 22 Mac 2018, setelah 1 malam menginap di Cameron Highland, di awal pagi kami bertolak kembali ke Pos Brooke untuk bertemu dengan Tok Batin bagi membincangkan program yang akan dilaksanakan di Pos Brooke. 
Perjalanan kali ini lebih teruk dari semalam, kerana kami tersekat di Kesesakan jalanraya menuruni Cameron Highland ke Pos Brooke. Kali ini kami terpaksa harungi kesesakan selama 3 jam baru tiba destinasi kami di Pos Brooke. 









 Kesesakan bermula ketika menuruni Cameron Highland ke Pos Brooke


Gerai Buah-buahan sepanjang perjalanan dari Cameron Highland ke Pos Brooke, Gua Musang. 




BERTEMU TOK BATIN DI POS BROOKE, GUA MUSANG
Kami tiba di Pos Brooke, Gua Musang setelah menempuh 3 jam kesesakan menuruni Cameron Highland. 
Sebenarnya kami telah dijemput untuk hadir sama dalam Majlis Hafazan Al Quran yang berlansung di Surau Al-Amin, di Kg. Pos Brooke Lama. Namun kesesakan telah menyebabkan kami tidak dapat hadir ke Majlis tersebut... ketika tiba Majlis telah pun berakhir. Namun tujuan sebenar kami adalah untuk berjumpa dengan Tok Batin... 






Selesai perbincangan dengan Tok Batin, kami meneruskan perjalanan pulang ke Kuala Lumpur melalui exit Simpang Pulai, Perak. 
Kami singgah makan tengahari di Simpang Pulai , Perak. 


Begitulah berakhirnya perjalanan saya dan En. Ahmad Nasir dari Kuala Lumpur ke Gua Musang dan kemudian ke Cameron Highland. 

Hj Zulheimy Maamor
Yayasan Jantung Malaysia
28.3.2018 : 11.27 pm

Monday, 19 March 2018

BULAN REJAB: KEMULIAAN DICEMARI KEPALSUAN

Oleh:
Dr.Arieff Salleh bin Rosman,
Felo Fatwa

Bulan Rejab merupakan salah satu daripada 'al-Ashur al-Hurum' (bulan-bulan haram) selain bulan Muharram, Zulkaedah dan Zulhijjah. Bulan-bulan haram merupakan bulan mulia sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Taubah ayat 36, yang bermaksud, "Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Dia menciptakan langit dan bumi. Antaranya empat bulan haram (yang dihormati). Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya)...." Abu Bakrah melaporkan, Nabi Muhammad saw bersabda, "Sesungguhnya masa itu beredar sebagaimana hari Allah mencipta langit dan bumi iaitu setahun itu ada dua belas bulan. Antaranya ada empat bulan haram (yang dihormati) iaitu tiga bulan berturut-turut: Zulkaedah, Zulhijjah, dan Muharram. Seterusnya Rejab iaitu antara bulan Jamadilakhir dan Sya'ban." (Hadis sahih direkodkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali menjelaskan, maksud Rejab ialah agung (Lata'if al-ma'arif, hlm. 117). Oleh sebab itu, bulan Rejab adalah bulan yang agung dan mulia. Antara keistimewaan bulan Rejab ialah berlakunya peristiwa Isra' dan Mikraj yang menurut majoriti ulama' ia berlaku pada 27 Rejab.

Namun isu yang timbul ialah kemuliaan bulan Rejab sebagai salah satu bulan haram telah dicemari dengan pengagungan yang bersumberkan kepada laporan/hadis palsu yang direka-reka yang diistilahkan dalam ilmu hadis sebagai hadis maudhuk.

Mengagungkan bulan Rejab bukanlah satu persoalan yang baru. Ia telah pun wujud pada zaman Jahiliyyah; sebelum kedatangan Islam. Masyarakat Arab Jahiliyah begitu mengagungkan bulan Rejab sehingga mereka menjadikannya sebagai perayaan. Antara amalan popular yang dilakukan oleh sebahagian orang Islam di Malaysia apabila datangnya bulan Rejab ialah mereka berusaha bersungguh-sungguh untuk melakukan puasa sunat Rejab dan menghidupkan malam dengan sembahyang sunat Rejab.

Umat Islam di Malaysia khususnya dan dunia umumnya; kini dan dahulu, telah disajikan dengan pelbagai janji manis jika melakukan sesuatu amalan khusus di bulan Rejab. Satu kebenaran yang perlu dijelaskan kepada umat Islam ialah tiada amalan khusus dalam bulan Rejab yang dilaporkan daripada Rasulullah SAW dari hadis sahih. Amalan tertentu seperti solat sunat Rejab, puasa Rejab dan umrah di bulan Rejab adalah sebahagian kecilnya bersandarkan kepada hadis lemah (daif) dan kebanyakkannya adalah hadis palsu (maudhuk).

Isu mencemarkan bulan Rejab dengan janji-janji daripada sumber yang palsu ini sudahpun wujud sekian lama. Antara ulama terdahulu yang membongkar usaha golongan pemalsu hadis yang membuat pembohongan terhadap Nabi Muhammad saw berkaitan kelebihan bulan Rejab dan amalan khusus padanya, antaranya ialah Imam ahli hadis Abu al-Khattab 'Umar bin Hasan ibn Dihyah (w. 633H) yang mengarang buku yang bertajuk 'Ada' ma wajab min bayan wad' al-wadda'in fi Rajab (Melaksanakan apa yang wajib dengan menerangkan pemalsuan yang dilakukan oleh pembohong berkaitan Rejab)' dan Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani (w. 852H) yang mengarang risalah yang bertajuk 'Tabyin al-'ajab bi ma warada fi fadhl Rajab (Menjelaskan perkara yang pelik berkaitan dengan apa yang disampaikan tentang kelebihan Rejab)'.

'Ata; seorang ulama tabi'in menjelaskan, Nabi Muhammad saw melarang daripada berpuasa penuh sebulan bulan Rejab agar ia tidak dijadikan sebagai perayaan sebagaimana yang dilakukan oleh orang Arab Jahiliyyah (Ibnu Rajab, Lata'if al-ma'arif, hlm. 11). Ibnu Hajar al-'Asqalani menjelaskan, "Larangan daripada berpuasa sebulan penuh pada bulan Rejab adalah berkaitan dengan individu yang melakukannya kerana terpengaruh dengan amalan orang Arab jahiliyyah yang begitu mengagungkan bulan Rejab.

Tetapi jika seseorang itu berpuasa sunat sama seperti bulan lain tanpa menganggap puasa bulan Rejab adalah lebih utama daripada bulan lain, tidak mengkhususkan puasa hari tertentu bulan Rejab bagi mendapat ganjaran tertentu, maka amalan itu tidak menjadi kesalahan. Begitu juga dengan individu yang menghidupkan malam bulan Rejab dengan beribadah sebagaimana dia beribadah pada malam bulan lain. Tetapi jika seseorang beribadah sunat hanya pada bulan Rejab sahaja dengan anggapan ia khusus untuk bulan Rejab, maka ia adalah amalan yang dilarang." (Tabyin al-'ajab, hlm. 49).

Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani menjelaskan tujuan beliau mengarang risalah yang bertajuk 'Tabyin al-'ajab bi ma warada fi fadhl Rajab' : "Telah berulang-ulang soalan yang dikemukakan tentang kelebihan bulan Rejab, tentang berpuasa dan solat sunat padanya. Serta untuk menjelaskan yang mana hadis yang sahih dan yang palsu." Kesimpulan daripada analisa yang dilakukan oleh Imam Ibnu Hajar ialah, "Langsung tidak terdapat hadis sahih yang boleh dijadikan hujah tentang kelebihan bulan Rejab, puasa sunat khusus Rejab, juga solat sunat qiyamullail khusus Rejab...namun begitu terdapat sebahagian ulama yang membenarkan menerima hadis yang menjelaskan tentang kelebihan bulan Rejab walaupun hadis itu daif, tetapi tidak boleh diterima jika ia hadis mauduk."

Antara kelebihan bulan Rejab dan amalan khusus padanya yang bersumberkan laporan/hadis PALSU ialah:

i. Hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab nescaya Allah muliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pembohong iaitu Abu al-Barakat Hibatullah ibn al-Mubarak al-Saqati.

ii. Bulan Rejab Bulan Allah, Bulan Syaaban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pembohong iaitu Abu Bakar Muhammad bin Hasan al-Naqqash. Dalam rantaian pelapor hadis ini juga terdapat individu yang tidak dikenali seperti al-Kassa'i.

iii. Kelebihan bulan Rejab dari segala bulan seperti kelebihan Quran atas segala zikir. Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pembohong iaitu Abu al-Barakat Hibatullah ibn al-Mubarak al-Saqati.

iv. Sesiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rejab, Allah menuliskan untuknya pahala berpuasa sebulan. Sesiapa yang berpuasa tujuh hari ditutup baginya tujuh pintu neraka. Sesiapa berpuasa lapan hari, Allah membuka baginya lapan pintu syurga. Sesiapa berpuasa setengah bulan Rejab, Allah menuliskan untuknya memperoleh keredaanNya, sesiapa yang ditulis baginya keredaanNya, orang itu tidak akan diazab. Sesiapa yang berpuasa sebulan Rejab, Allah akan menghisab orang itu di padang Mahsyar dengan hisab yang mudah. Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pembohong iaitu Aban bin Abi 'Iyash. Laporan-laporan lain yang menjelaskan kelebihan berpuasa mengikut bilangan hari di bulan Rejab juga laporan palsu, antaranya direka oleh Uthman bin Matar, Harun bin 'Antarah, dan Farrat bin al-Sa'ib.

v. Sesiapa sembahyang maghrib pada hari pertama bulan Rejab, kemudian selepas itu dia bersembahyang sunat 20 rakaat dengan sepuluh kali salam, setiap rakaat dibaca surah al-Fatihah dan selepas itu membaca surah al-Ikhlas sekali, adakah kamu tahu pahalanya? Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pembohong iaitu al-Husayn bin Ibrahim. Terdapat laporan palsu lain yang direka menjelaskan kelebihan tertentu jika bersembahyang sunat dengan bilangan rakaat tertentu dengan bacaan tertentu pada bulan Rejab. Antara individu lain yang bertanggungjawab membuat laporan palsu tersebut ialah Ali bin Abdullah bin Jahdam, Aban bin Abi 'Iyash. Sembahyang tersebut juga diistilahkan sebagai sembahyang sunat Ragha'ib.

vii. Bersedekah pada bulun Rejab dijauhkan Allah daripada api neraka. Laporan ini palsu kerana ia direka oleh seorang pelapor hadis yang dilabel oleh ulama hadis sebagai seorang pereka hadis iaitu Aban bin Abi 'Iyash.

HARAM MENYEBAR HADIS PALSU

Al-Mughirah bin Syu'bah melaporkan, Nabi Muhammad saw bersabda, "Sesungguhnya pembohongan yang dilakukan ke atasku adalah tidak sama dengan pembohongan yang dilakukan ke atas orang lain. Sesiapa yang membuat pembohongan terhadapku dengan sengaja, maka bersedialah dia dengan tempat duduknya di dalam api neraka." (Hadis sahih direkod oleh Imam al-Bukhari).

Syeikh Abu Asma' Ibrahim bin Ismail Ali 'Asr menjelaskan dalam pendahuluannya kepada suntingan karya Imam Ibn Hajar al-'Asqalani yang bertajuk 'Tabyin al-'ajab bi ma warada fi fadhl Rajab', ramai dalam kalangan pendakwah, penceramah, guru agama, khatib yang tidak sensitif terhadap hadis maudhuk, sehingga mereka menyampaikannya kepada masyarakat tanpa berusaha mengenalpasti status sesuatu hadis. Perkara merbahaya ini boleh menceburkan mereka dan anggota masyarakat yang menyebarkan hadis palsu dalam ancaman Nabi, "Sesiapa yang berdusta terhadapku, maka bersedialah tempatnya di dalam api neraka". Walaupun mereka tidak berniat untuk melakukan pendustaan terhadap Rasulullah, tetapi dengan tindakan mereka menyebarkan hadis palsu sedangkan mereka sudah dijelaskan kepalsuan hadis itu, mereka telah terjebak dalam melakukan pendustaan terhadap Rasulullah saw.

Abu Hurairah melaporkan, Nabi Muhammad saw bersabda, "Cukuplah seseorang itu sudah dianggap berdosa dengan dia menyebarkan segala berita yang didengar tanpa disiasat terlebih dahulu." (Hadis sahih direkod oleh Imam Muslim).

Umat Islam tidak perlu disajikan dengan pahala dan fadhilat untuk melakukan amalan khusus hanya di bulan Rejab sahaja, sedangkan ia bersumberkan laporan/hadis palsu yang merupakan pembohongan terhadap Nabi Muhammad saw. Adalah amat baik kita dapat melazimi diri dengan melaksanakan amal ibadah secara berterusan yang bersumberkan dalil yang benar daripada al-Quran dan hadis sahih; tentang kelebihan menghidupkan malam dengan solat sunat seperti tahajud dan witir, puasa sunat isnin khamis, puasa sunat hari ke 13, 14, dan 15 setiap bulan, puasa sunat selang sehari seperti cara puasa Nabi Daud.

Marilah sama-sama kita memelihara kemuliaan bulan haram seperti bulan Rejab ini daripada dicemari dengan hadis palsu.

Wallahu a'lam.
Copy and Paste: Whatsapp Group Haji 2/2017
19.3.2018: 6.52 pm

Tuesday, 13 March 2018

TENTANG MAHSURI : Dibunuh akibat fitnah. Persoalan hidup dan sumpah yang masih menjadi misteri dan belum diterokai sepenuhnya

Assalamualaikum hangpa semua....Kalau Abg Ngah tanya atau sebut Mahsuri, mesti orang melayu kita amat mengenali dengan nama yang dikatakan sosok diri lagenda tersebut. Ada yang cakap itu semua cerita khayalan ada yang anggap ia adalah kisah yang betul terutama bersangkutan dengan Sumpah Keramat Mahsuri. Langkawi dikatakan membangun, seterusnya diisytihar sebagai pulau bebas cukai pada 1987 selepas generasi ketujuh
"YA Tuhanku! Tidak aku redha dan tidak aku halalkan darahku tumpah ke bumi Langkawi. Tidak aku rela mati dengan teraniaya! Aku bersumpah pulau ini menjadi padang jarak padang terkukur, tidak akan makmur dan aman sehingga genap tujuh keturunan. Berpuakalah pulau ini! Ya, Allah, matikanlah aku yang tidak berdosa ini...." Demikianlah antara baris akhir ‘sumpah keramat’ yang dikatakan dilafazkan lagenda Mahsuri lebih 200 tahun lalu ketika dihukum bunuh akibat fitnah ‘bermain kayu tiga’ ketika ketiadaan suaminya, Wan Derus.
Mahsuri dikatakan meninggal dunia pada 1819 Masihi bersamaan 1235 Hijrah.
Bermula detik itu, menyusul beberapa kejadian buruk di Pulau Seri Negeri yang dikaitkan dengan ayat keramat yang kononnya dilafazkan Mahsuri yang juga puteri tunggal Pandak Mayah dan Mak Andak Alang. Bagaimanapun, persoalan itu masih menjadi misteri dan belum diterokai sepenuhnya.

Malah, secara kebetulan kelahiran gadis manis bernama Sirintra Yayee atau Nong May atau nama Melayunya, Wan Aishah binti Wan Nawawi pada 1985 yang dikatakan generasi ketujuh Mahsuri turut memperkuatkan andaian penduduk.
Ini kerana selepas itu beberapa perubahan besar berlaku, sekali gus memperlihatkan Langkawi semakin membangun dari segi fizikal dan ekonomi bertambah maju, seterusnya diisytihar sebagai pulau bebas cukai pada 1987.
Sebelum 1980-an, kehidupan di Langkawi semuanya menjadi sukar dan dilaporkan tidak makmur hinggakan orang mengatakan yang kerbau lebih banyak berbanding manusia di pulau itu.

Ketika banyak pihak mempertikaikan kesahihan sumpah keramat itu, bekas Perdana Menteri yang juga bekas Pegawai Daerah Langkawi, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj mengambil inisiatif mencari kubur jelitawan itu.
Kesungguhan Tunku Abdul Rahman yang dibantu seluruh pemimpin masyarakat dan penduduk setempat menjejaki semua kubur lama hingga ke seluruh pelosok pulau itu memakan masa yang berbulan-bulan lamanya. Akhirnya sekitar 1940-an, Tunku menemui kubur misteri itu di suatu tempat tersembunyi lalu dibinakan sebuah makam dan kini dikenali Makam Mahsuri yang letaknya di Kampung Mawat, Mukim Ulu Melaka, kira-kira 12 kilometer dari Kuah.

Mengimbas kematian Mahsuri menerusi catatan dalam beberapa buku sejarah lama, beliau pada mulanya diikat pada perdu pokok Asam Jawa dan ditikam dengan tombak (terdapat juga catatan yang menyatakan senjata itu adalah keris). Menurut lagenda, tombak yang digunakan tidak dapat menembusi tubuh Mahsuri. Lalu Mahsuri mendedahkan bahawa dia hanya dapat ditikam dengan tombak sakti yang terdapat di alang rumahnya.
Walaupun dipujuk dan dirayu ibu bapa Mahsuri, hukuman tetap dijalankan dan Mahsuri dibunuh tanpa diberi peluang membela diri. Akibat fitnah dan hukuman zalim itu, Mahsuri dikatakan mengalirkan darah berwarna putih selepas terpacul kata-katanya yang tidak menghalalkan darahnya jatuh ke bumi.
Sementara, lelaki yang difitnah berhubungan sulit dengan Mahsuri, dikenali sebagai Deramang, yang juga seorang penyair turut dibunuh kemudiannya walaupun cuba bertindak balas untuk mempertahankan diri.

Cerita lagenda juga menyebut jenazah Mahsuri dikebumikan oleh ibu bapanya bersebelahan dengan harta tebusan yang ingin digunakan bagi menebusnya.
Dalam catatan lain pula, kehidupan awal Mahsuri bermula di bawah pemerintahan Sultan Abdullah Mukarram Shah III (1778-1797) dan Sultan Ziyauddin Mukarram Shah II Ibni al-Marhum Sultan Muhammad Jiwa Zainal Azilin Muadzam Shah (1797-1803) iaitu ketika Pandak Mayah baru saja berhijrah ke Langkawi.
Diceritakan juga bahawa pasangan Pandak Mayah dan Mak Andak Alang datang dari Siam.

Pandak Mayah adalah seorang yang berada kerana memiliki sawah yang luas dan terbabit dengan perniagaan sarang burung layang-layang.
Kelahiran Mahsuri turut dibayangi lagenda apabila sesetengah masyarakat percaya bahawa selepas ibunya (yang tidak pernah mempunyai anak) memakan kerak nasi yang dijumpai di yang dijumpai di sawah, akhirnya mengandung dan melahirkan seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Mahsuri.
Kehidupan Mahsuri dalam tempoh itu dikhabarkan seperti anak gadis Melayu lain yang diasuh dengan tatasusila dan kesantunan, selain berpegang teguh kepada ajaran Islam.

Bagaimanapun, kejelitaan yang dimiliki Mahsuri membawa kepada buah mulut dan membangkitkan rasa cemburu yang melampau membabitkan masyarakat setempat terutama di kalangan kaum wanita. Kemudian, Mahsuri dikahwinkan dengan seorang pemuda dan pahlawan tempatan iaitu Wan Derus, seorang anak kepada wakil Sultan di Langkawi, Wan Yahya (atau dengan gelaran Datuk Seri Pekerma Jaya) dan Wan Mahura.
Ketika pemerintahan Sultan Ahmad Tajuddin Halim Shah II Ibni al-Marhum Sultan Ziyauddin Mukarram Shah (1803-1843), hubungan Kedah-Siam menjadi keruh.

Mahsuri dikatakan hamil ketika Wan Derus bersama ratusan penduduk lain keluar dari Langkawi selepas diperintahkan kerajaan Kedah ke Siam untuk berperang. Sepeninggalan Wan Derus, Mahsuri dikatakan tinggal bersama ibu bapanya. Pada waktu sama, Deramang, seorang penyair dan peniaga singgah di Langkawi dan menawar diri untuk tinggal lebih lama di pulau itu.
Kebolehan luar biasa Deramang menambat hati penduduk Langkawi lalu dengan ehsan ibu bapa Mahsuri, beliau dibenarkan tinggal di rumah keluarga itu untuk mengajarkan syair.

Kepandaian Deramang dalam bersyair menaikkan nama Mahsuri sebagai tuan rumah dan sekali lagi menimbulkan perasaan cemburu kepada Wan Mahura, ibu mertuanya sebagai isteri pembesar Langkawi ketika itu. Atas sebab itu, Mahsuri dan Deramang menjadi mangsa fitnah sebelum ditahan dan dijatuhkan hukuman bunuh oleh bapa mertuanya sendiri setelah termakan hasutan isterinya. Tanpa menunggu Wan Derus pulang, Mahsuri dan Deramang di bawa ke Padang Matsirat untuk dijatuhkan hukuman.
Cerita yang sebahagian besar diwarisi secara lisan dari satu generasi ke satu generasi itu ternyata benar dengan kewujudan beberapa nama tempat termasuk kampung dan mukim yang masih gah hingga ke hari ini.
Bagaimanapun, persoalan benarkah wanita cantik bernama Mahsuri pernah bersumpah keramat sebelum dihukum bunuh dan jasadnya disemadikan di Makam Mahsuri? Ia masih misteri sehingga kini.
.................................................................................................................

FAKTA:
~~Kejadian dikaitkan dengan sumpah keramat Mahsuri.
~~Langkawi diserang hebat oleh tentera Siam.
~~Jelapang padi kepunyaan penduduk dimusnahkan.
~~Padi milik penduduk dikumpulkan di Kampung Raja, Padang Mat Sirat dan dibakar hingga hangus.
~~Penduduk Langkawi yang terselamat dijadikan tawanan dan dibawa ke Siam.
~~Langkawi tidak membangun selama 7 keturunan.

MAKAM MAHSURI
~~Letaknya di Kampung Mawat, Mukim Ulu Melaka, Langkawi.
~~Jaraknya 12 km dari jeti Kuah.
~~Dijumpai di bawah pohon cenderai yang rendang.
~~Kawasan itu turut dikelilingi oleh pohon rumbia.
~~Terdapat perigi di kawasan berhampiran.
~~Dibina semula oleh Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj pada 1940an.


Copy and paste: FB Kebangkitan Bani JAWI (Nusantara)
13.3.2018 : 3.02 pm