Tuesday, 30 June 2015

Siapa Terrorist?

Dalam SEJARAH dunia, Banyak Manusia yang Tidak Berdosa telah menjadi Korban Pembunuhan secara BRUTAL, Diantaranya Oleh :
1) "Hitler"

Apakah Anda tahu siapa dia ?!!
Dia adalah seorang Kristen, namun media tidak akan pernah memanggil dia dengan nama TERORIS Kristen


2) "Joseph Stalin disebut sebagai Paman Joe".
Dia telah membunuh 20 juta manusia termasuk 14,5 juta yang mati kelaparan.
Apakah dia seorang Muslim ??!! BUKAN !!!

3) "Mao Tse Tsung (Cina)"
Dia telah membunuh 14-20 juta manusia.
Apakah dia seorang Muslim ??!! BUKAN !!!

4) "Benito Mussolini (Italia)"
Dia telah membunuh 400 ribu manusia.
Apakah dia seorang Muslim ??!! BUKAN !!!

5) "Ashoka" Dalam Kalinga Pertempuran
Dia telah membunuh 100 ribu manusia.
Apakah dia seorang Muslim ??!! BUKAN !!!

6) Embargo yang dimasukkan oleh George Bush di Irak,
1/2 juta anak telah tewas di Irak saja !!!

Bayangkan !!!
Mereka diatas TIDAK PERNAH disebut TERORIS oleh media.

Mengapa Hari ini sebagian besar non-muslim takut dengan mendengar kata-kata "JIHAD".
Jihad adalah kata Arab yang berasal dari akar kata bahasa Arab "jahada" yang berarti "BERJUANG" atau "BERSUNGGUH-SUNGGUH" melawan kejahatan dan ketidak adilan.
Itu tidak berarti membunuh orang tidak berdosa.
Perbedaannya adalah kita berdiri MELAWAN KEJAHATAN, bukan dengan kejahatan ".
Anda masih berpikir bahwa Islam adalah masalah ???
Coba Renungkan dan Fikir baik baik ....

1. Pertama Perang Dunia, 17 juta orang mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

2. Kedua Perang Dunia, 50-55 Juta orang mati 
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM )

3. Nagasaki bom atom 200.000 mati
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM )

4. Perang di Vietnam, lebih dari 5 juta orang mati 
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

5. Perang di Bosnia / Kosovo, lebih 5,00,000 mati 
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

6. Perang di Irak (sejauh ini) 12.000.000 kematian
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

7. Afghanistan, Irak, Palestina, Burma dll 
(Disebabkan oleh NON-MUSLIM)

8. Di Kamboja 1975-1979, hampir 3 juta kematian 
(disebabkan oleh NON-MUSLIM).

"ORANG MUSLIM BUKANLAH TERORIS DAN TERORIS BUKANLAH ORANG MUSLIM. "
TERORIS SESUNGGUHNYA ADALAH APA YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS
Hapus standar ganda Legalitas Pembunuhan atas nama TERORIS
Silakan berbagi sebanyak yang Anda bisa

Sumber : Facebook
30 Jun 2015

Saturday, 27 June 2015

2015 - PERSATUAN PENDUDUK TAMAN AYER PANAS,SETAPAK,KL

PROGRAMME: HEALTH SCREENING
VENUE: TAMAN AYER PANAS, SETAPAK, KL
DATE: 27 JUNE 2015















Friday, 26 June 2015

Why Pork is Haram in Islam ~ 15 Things You Should Know About Pigs:

1) A pig is a real garbage gut. It will eat anything including urine, excrement, dirt, decaying animal flesh, maggots, or decaying vegetables. They will even eat the cancerous growths off other pigs or animals.

2) The meat and fat of a pig absorbs toxins like a sponge. Their meat can be 30 times more toxic than beef or venison.
3) When eating beef or venison, it takes 8 to 9 hours to digest the meat so what little toxins are in the meat are slowly put into our system and can be filtered by the liver. But when pork is eaten, it takes only 4 hours to digest the meat. We thus get a much higher level of toxins within a shorter time.
4) Unlike other mammals, a pig does not sweat or perspire. Perspiration is a means by which toxins are removed from the body. Since a pig does not sweat, the toxins remain within its body and in the meat.
5) Pigs and swine are so poisonous that you can hardly kill them with strychnine or other poisons.
6) Farmers will often pen up pigs within a rattlesnake nest because the pigs will eat the snakes, and if bitten they will not be harmed by the venom.
7) When a pig is butchered, worms and insects take to its flesh sooner and faster than to other animal's flesh. In a few days the swine flesh is full of worms.
Swine and pigs have over a dozen parasites within them, such as tapeworms, flukes, worms, and trichinae. There is no safe temperature at which pork can be cooked to ensure that all these parasites, their cysts, and eggs will be killed.
9) Pig meat has twice as much fat as beef. A 3 oz T bone steak contains 8.5 grams of fat; a 3 oz pork chop contains 18 grams of fat. A 3 oz beef rib has 11.1 grams of fat; a 3 oz pork spare rib has 23.2 grams of fat.
10) Cows have a complex digestive system, having four stomachs. It thus takes over 24 hours to digest their vegetarian diet causing its food to be purified of toxins. In contrast, the swine's one stomach takes only about 4 hours to digest its foul diet, turning its toxic food into flesh.
11) The swine carries about 30 diseases which can be easily passed to humans. This is why God commanded that we are not even to touch their carcase (Leviticus 11:8).
12) The trichinae worm of the swine is microscopically small, and once ingested can lodge itself in our intestines, muscles, spinal cord or the brain. This results in the disease trichinosis. The symptoms are sometimes lacking, but when present they are mistaken for other diseases, such as typhoid, arthritis, rheumatism, gastritis, MS, meningitis, gall bladder trouble, or acute alcoholism.
13) The pig is so poisonous and filthy, that nature had to prepare him a sewer line or canal running down each leg with an outlet in the bottom of the foot. Out of this hole oozes pus and filth his body cannot pass into its system fast enough. Some of this pus gets into the meat of the pig.
14) According to Jewish law, pork is one of a number of foods forbidden from consumption by Jews. These foods are known as "non-kosher" foods. In order for a meat to be kosher, it must first come from a kosher animal. A kosher animal must be a ruminant and have split hooves - therefore cows, sheep, goats and deer are all kosher, whereas camels and pigs (having each only one sign of kashrut) are not kosher.
15) Quran, Holy book of Muslims also prohibits consumption of pork.
"He has made unlawful for you that which dies of itself and blood and the flesh of swine and that on which the name of any other than Allah has been invoked. But he who is driven by necessity, being neither disobedient nor exceeding the limit, then surely, Allah is Most Forgiving, Merciful." Quran 2:173

I cannot understand why anyone would eat it. You might as well vacuum all day and then take the vacuum bag and make a nice soup out of it.

" Of course our Creator has given us the health laws through the Holy Quran and not eating pigs is even CLEARLY mentioned in the Bible (Leviticus 11:07)
But some humans think they are more intelligent than the Creator so they choose
~Repost
Resource: From Facebook

Allah Menurunkan Penyakit dan Obatnya

Oleh : Ustadz Abu Adib
💚💚
 Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam sh ahihnya, dari shahabat Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda,

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً
“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya”

💚💚
 Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
(HR. Muslim)

💚💚
 Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi bersabda,

كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ “
"Aku pernah berada di samping Rasulullah b. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah I tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, ) beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih.

Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486) D ari Ibnu Mas’ud , bahwa Rasulullah bersabda
: إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ “
Sesungguhnya Allah SWT
tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma’ad, 4/12-13)

💐💐
 Para pembaca yang mulia, hadits-hadits di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa semua penyakit yang menimpa manusia maka Allah turunkan obatnya. Kadang ada orang yang menemukan obatnya, ada juga orang yang belum bisa menemukannya. Oleh karenanya seseorang harus bersabar untuk selalu berobat dan terus berusaha untuk mencari obat ketika sakit sedang menimpanya.

'Namun sangat disayangkan, di masa sekarang terkadang seorang terjatuh pada kesalahan dalam mencari obat. Itu semua disebabkan karena lemahnya kesabaran dan kurangnya ilmu pengetahuan, baik ilmu tentang agamanya maupun ilmu tentang pengobatan. 
Mereka berobat dengan cara yang berseberangan dengan syari’at bahkan terjatuh dalam pelanggaran syari’at. Bahkan ada pula yang sampai pada cara-cara kesyirikan dan kekufuran, yang mereka istilahkan dengan “Pengobatan Alternatif.” Dalam beberapa penanganan pasien, sang “dokter alternatif” kadang membacakan bacaan-bacaan tertentu atau mantra-mantra tertentu yang semua mantra dan bacaan itu tidak dikenal dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah (petunjuk Rasulullah). 
'Mereka juga melakukan gerakan-gerakan tertentu atau mungkin dengan syarat-syarat tertentu yang harus disiapkan sebelum pengobatan. Terkadang pula kaum muslimin dalam berobat datang kepada orang pinter (paranormal). Sebagian dari mereka tidak menamai diri mereka “dukun” atau “tukang santet”, tapi mereka menamakan diri mereka dengan sebutan “kiyai”.

Atribut keislaman yang mereka (kiyai) sandang menjadikan sebab tertipunya kaum muslimin. Seperti jubah putih nan panjang, tasbih yang dikalungkan di lehernya, atau dengan sebagian ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka baca atau yang lainnya menjadikan kaum muslimin tertipu. Kaum muslimin mengira mereka sebagai orang yang pinter, shaleh dan sakti mandraguna, sehingga langsung mempercayainya.
Padahal Nabi kita yang mulia bersabda, مَنْ أَتَي عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
“Barang siapa yang mendatangi seorang dukun kemudian dia bertanya tentang sesuatu (dia mempercayainya) maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari.” Ini adalah peringatan sekaligus ancaman dari Rasulullah tentang besarnya dosa perbuatan tersebut.
"Seorang muslim harus selalu berbaik sangka kepada Allah dan selalu menyadari bahwa Allah akan memberikan pahala dan ampunan dari dosa dan kesalahannya manakala dia sabar ketika musibah itu menimpa padanya dan harus selalu ingat sabda nabinya yang mulia, dimana Nabi pernah bersabda,
مَا يُصِيْبَ الْمُسْلِمُ مِنْ نَصْبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذَى وَلَا غ

Sumber : Facebook
26 June 2015 : 11.48pm

Wednesday, 24 June 2015

SAKIT DAN RAMADHAN

Menurut Pakar Perunding Gastroenterologi dan Perubatan Dalaman, Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia, Profesor Madya Dr. Raja Affendi Raja Ali, selaku pesakit, golongan ini haruslah bijak menimbang tara antara kewajipan berpuasa dan kewajipan menjaga kesihatan.
Jelasnya, bagi membantu pesakit membuat keputusan, satu langkah yang boleh diambil adalah mendapatkan khidmat nasihat doktor sebelum bermulanya bulan Ramadan.
Menurut Dr. Raja Affendi, gastrik dan ulser perut adalah dua penyakit yang berbeza. Gastrik atau istilah perubatannya bermaksud perut dan gastritis merupakan keradangan pada dinding perut manakala ulser pula adalah luka akibat hakisan asid perut.
"Kedua-duanya boleh terjadi akibat jangkitan bakteria helicobacter pylori yang memerlukan penggunaan ubat penahan sakit tertentu (sepertiibuprofen, naproxen, aspirin dan lain-lain), pengambilan steroid yang berlebihan serta merokok.
"Lazimnya, kedua-dua penyakit ini boleh menyebabkan perasaan sebu (dyspepsia) di hulu hati.
"Individu berkenaan boleh didiagnos melalui endoskopi serta pengesanan jangkitan helicobacter pylori menggunakan sampel biopsi yang diambil pada dinding perut," kata Dr. Raja Affendi.
Pengesanan jangkitan helicobacter pylori kata Dr. Raja Affendi, boleh juga dibuat melalui ujian darah, najis dan perhembusan nafas (urea breath test).
Katanya, seandainya pesakit mampu berpuasa, langkah paling asas yang boleh diambil bagi mengurangkan komplikasi gastritis dan ulser adalah mengawal tabiat pemakanan sepanjang bulan Ramadan.
" Rasulullah SAW menyarankan kita untuk melewatkan waktu bersahur dan mengawal pemakanan waktu berbuka puasa,
"Seterusnya, elakkan daripada terus tidur selepas bersahur kerana ia boleh menyumbang kepada refluks asid," katanya.
Ujar Dr. Raja Affendi, semasa berbuka puasa pula, pengambilan makanan secara berlebihan berisiko mendatangkan rasa sebu (dyspepsia) di hulu hati dan refluks asid yang boleh mendatangkan rasa masam di tekak serta mulut.
Oleh itu katanya, bersederhana dalam berbuka puasa dengan mengambil makanan dalam kuantiti yang sedikit tetapi berkala.
"Misalnya berbuka puasa dahulu dengan buah kurma dan sedikit kuih sebelum solat Maghrib diikuti hidangan utama yang seimbang sebelum solat Tarawih.
"Seeloknya kita berhenti makan tiga hingga empat jam sebelum tidur bagi merehatkan saluran pencernaan, jadi cubalah meminimakan tabiat makan ketika moreh selepas Tarawih," katanya.
Dr. Raja Affendi memberitahu, makanan yang terlalu pedas, berempah dan berasid seperti air berkarbonat boleh menyebabkan keradangan pada dinding perut manakala minuman berkafein pula seperti kopi menyahhidratkan air melalui saluran kencing.
Sehubungan dengan itu katanya, pengambilan makanan sebegini haruslah dikurangkan. Alternatif terbaik adalah dengan memakan makanan yang mempunyai kesemua nutrien yang diperlukan badan di samping banyak meminum air masak secara berkala.
Jelasnya, pada umumnya, terdapat beberapa jenis ubat untuk mengawal gastritis dan ulser perut.
Namun nasihatnya, doktor diperlukan sebelum mendapatkan ubat-ubat ini di farmasi kerana dosnya mungkin berbeza mengikut individu. 

- Sumber : Utusan Online 9 Julai 2013

Monday, 22 June 2015

CONGO 1962 MSF

Sunday, 21 June 2015

WAKTU SAHUR

Dr. Maza.com

Waktu sahur berlanjutan sehinggalah masuknya waktu subuh. Andaian bahawa puasa itu mesti bermula sepuluh atau dua puluh minit sebelum subuh adalah tidak tepat. Hadis Zaid di atas tadi, bukan menunjukkan sahur itu wajib berhenti kadar 50 ayat sebelum azan, tetapi menunjukkan amalan Nabi s.a.w yang dilihat oleh Zaid. Buktinya, Aisyah r.a menyebut: 
أَنَّ بِلاَلًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَإِنَّهُ لاَ يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
“Sesungguh Bilal azan pada waktu malam (azan pertama Subuh, sebelum masuk waktu). Maka Rasulullah s.a.w pun bersabda: “Makan dan minumlah sehingga Ibn Ummi Maktum azan, kerana beliau tidak akan azan melainkan setelah masuk waktu fajar (subuh)" (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan pada zaman Nabi s.a.w ada dua kali azan bagi waktu subuh. Ini seperti yang diamalkan di kebanyakan dunia Islam terutamanya Mekah dan Madinah. Azan pertama sebelum masuk waktu, ia dilaungkan oleh Bilah bin Rabah. Azan kedua, oleh sahabat Nabi s.a.w yang merupakan seorang buta, beliau Abdullah ibn Ummi Maktum. Maka Nabi s.a.w mengizinkan seseorang yang hendak berpuasa itu makan sehingga azan kedua, iaitu masuk waktu subuh yang sebenar, maka barulah berhenti.
Al-Quran sendiri menjelaskan tentang hal ini dengan menyatakan:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
(maksudnya): "Makan dan minumlah kamu sehingga ternyata benang putih dari benang hitam dari waktu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sehingga waktu malam" (Surah al-Baqarah: 187).

Maka penentu bagi waktu terakhir sahur adalah masuknya waktu subuh yang sebenar, bukan beberapa minit atau belasan minit sebelum subuh. Dalam riwayat Muslim, Nabi s.a.w bersabda: 
لَا يَغُرَّنَّكُمْ مِنْ سَحُورِكُمْ أَذَانُ بِلَالٍ، وَلَا بَيَاضُ الْأُفُقِ الْمُسْتَطِيلُ هَكَذَا، حَتَّى يَسْتَطِيرَ هَكَذَا
“Jangan kamu tersilap disebabkan azan Bilal, ataupun warna putih yang memanjang sehinggalah kelihatan waktu fajar (sebenar)”.

Maka berdasar al-Quran dan hadis-hadis di atas, juga pelbagai riwayat yang lain, maka waktu ‘imsak’ yang sebenarnya bermula apabila masuknya waktu subuh, bukan beberapa minit atau belasan minit sebelum subuh. Maka, apabila seseorang bangun bersahur dan didapati waktu subuh belum masuk sekalipun hanya tinggal beberapa minit, dia tetap boleh memakan sahurnya sehinggalah masuknya waktu subuh.
Sumber: Facebook (Dr.Maza)
21.6.2015 : 5.06 am

Thursday, 18 June 2015

2015 - FELDA LAKUM, LANCHANG,PAHANG

Pada 17 Mei 2015, Saya dan Awareness Team Yayasan Jantung Malaysia telah mengadakan program Pemeriksaan Kesihatan di FELDA Lakum, Lanchang, Pahang. 
Ini bukanlah kali pertama saya ke Lanchang, pada tahun lepas (2014) kami pernah mengadakan Program yang sama di Kampung Bolok Hulu, Lanchang, Pahang. 

Rujuk :


FELDA LAKUM, LANCHANG, PAHANG


Lakum pada asalnya adalah hutan dara dan telah dibangunkan oleh Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan (FELDA) pada 1975. Ia tertelak di Mukim Semantan, Daerah Temerloh. Nama Felda Lakum diambil sempena nama sejenis pokok hutan yang terdapat didalam hutan Simpang Lakum. 
FELDA Lakum terletak di dalam kawasan Parlimen Temerluh dan Dewan Undangan Negeri Lanchang. `
FELDA Lakum berjiran dengan FELDA Bukit Damar dan FLEDA Mempaga. 













HOMESTAY ZULKIFLI 
KG. SOKMEK, BOLOK HULU, LANCHANG, PAHANG


Kampong Bolok Hulu adalah sebuah perkampungan tradisional yang terletak di daerah Lanchang, Pahang, kira-kira 67 kilometer dari Kuala Lumpur. 
Mungkin ramai yang tidak pernah mendengar nama Kampung Bolok Hulu termasuk juga saya sebelum saya tiba di Kampung ini. Sebenarnya kampung ini terletak berdekatan dengan Pusat Pemeliharaan Gajah di Kuala Gandah, Pusat Pemeliharaan Rusa di Bukit Rengit dan juga Institut Biodiversiti juga di Bukit Rengit. (sila klik pada Rujukan).
Sepanjang program kami menginap di Homestay Zulkifli di Kampong Sokmek, Bolok Hulu, Lanchang, Pahang. 




 
 












ZULHEIMY MAAMOR
18.6.2015 (1 RAMADHAN 1436H)

Tuesday, 16 June 2015

2015 - SMK SEREMBAN 2

PROGRAM : SCHOOL 2015
VENUE: SEK.MEN.KEBANGSAAN SEREMBAN 2
DATE : 16-17 JUNE 2015