Wednesday, 30 October 2013

CARA MUDAH DIDOAKAN OLEH MALAIKAT


Dalam keseharian, kita akan merasa bahagia bila mendapatkan doa dari tokoh yang kita hormati, entah itu orangtua, pak ustad, bapak kyai, atau juga orang-orang yang kita pandang sebagai orang shalih. Terbayangkah kita bahawa sebenarnya kita juga mendapat peluang (kesempatan) didoakan oleh makhluk-Nya yang sungguh mulia yaitu para malaikat. Dan tentu saja untuk mendapatkan doa malaikat, kita tidak perlu mengundang mereka untuk hadir dalam perjamuan kita. 


Prof Dr Fadhl Illahi dalam Man Tushalli ‘alaihimul Malaikat Wa Nian Tal’anuhum, menjelaskan banyak cara yang sangat mudah untuk mendapatkan doa yang sangat mulia itu. Salah satunya dengan duduk menunggu waktu shalat berjamaah.

Diantara hamba yang paling berbahagia yang dimintakan ampun dan didoakan mendapat rahmat oleh malaikat adalah hamba yang duduk menunggu waktu shalat dan ia dalam keadaan berwudhu.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwa Rasulullah bersabda yang artinya, 

|| ”Tidaklah salah seorang daiantara kalian duduk untuk menunggu waktu shalat selama ia tidak berhadats, melainkan malaikat berdoa untuknya,”(yang artinya) Ya Allah ampunilah ia, berilah rahmat ia.” (Shahih Muslim I-460)

Imam Ibn Khuzaimah meriwayatkan hadits yang serupa dalam Shahihnya, bahwa ia menyatakan Bab keutamaan duduk di masjid menunggu waktu shalat, pembahasan tentang shalawat malaikat kepadanya, doa mereka kepadanya selama ia tidak berhadath. (Shahih Ibn Khuzaimah II-379).

Saudaraku, begitu mudahnya mendapatkan kesempatan mulia ini. Begitu indah dan mudah juga murah. Seseorang yang duduk di masjid untuk menunggu shalat lalu ia dihitung mengerjakan shalat. Ia didoakan oleh malaikat dengan doa ampunan dan rahmat.

Ya Allah mudahkanlah kami dan saudara-saudara kami untuk dapat melaksanakan amalan yang penuh berkah ini.

Saudaraku, bahwa orang-orang shalih generasi terdahulu, sangat menyukai amalan mulia ini dan mereka senantiasa berupaya untuk dapat melaksanakannya. 

Dalam At Thaqatul Kubra VI 174-175, bahwa Husein (salah satu perawi) bahwa ia berkata, fulan memberitahu aku bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, yang artinya,

|| ”Seorang diantara kalian masih saja dalam keadaan shalat selama ia berada di tempat shalatnya menungu shalat.”

Dalam riwayat Ibn Sa’ad, para malaikat berkata,

|| ”Ya Allah ampunilah ia. Ya Allah, berilah rahmat ia.”

Dalam al-Musnad , hadits no 13668 XXI-247, bahwa Imam Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban dan Dhiyauddin al-Muqaddisi meriwayatkan dari Anas رضي الله عنه , bahawa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, yang artinya, 

|| “Sesungguhnya doa antara adzan dan iqamah tidak ditolak, maka berdoalah kalian.”

Inilah salah satu keberkahan tambahan yang tidak kalah mulianya, sebagai bagian dari rangkaian amalan duduk menunggu waktu shalat, dimana hal ini memungkinkan bagi seseorang untuk bermunajat berdoa. Rasulullah bahkan memberikan khabar gembira bahwa doa seseorang antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.

Ya Allah berilah kami kemampuan dan kemudahan, agar kami dapat melaksanakan amalan yang mulia ini.

Allahu a’lam.

Sumber: Prof Dr Fadhl Illahi : Man Tushalli ‘alaihimul malaikat wa nian Tal’anuhum

(harapansatria.blogspot.com)
________________
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman: 60) 
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)

Sumber: Facebook - Bicara Hidayah
30.10.2013

Tuesday, 29 October 2013

Tanda Meninggal Husnul Khotimah


Meninggal dunia dalam keadaan Khusnul Khatimah atau akhir yang baik merupakan dambaan setiap insan. Setidaknya ada 4 buah hadits dan 1 ayat Al Qur'an yang dijadikan rujukan untuk menentukan tanda mati yang baik ini. Menurut Al Imam Al Abani ra dalam kitabnya, Ahkamul Jana'iz Wa Bida'uha, setidaknya tanda- tanda meninggal khusnul khatimah antara lain sebagai berikut :


1. Mengucapkan syahadat ketika hendak meninggal.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat Laa ilaaha Illallah ia akan masuk surga. (HR. Al Hakim).

2.Dahi berkeringat.

Rasulullah SAW bersabda, "Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi." (HR. Ahmad).

3. Meninggal pada malam atau siang hari Jum'at.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari jum'at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad, At Tirmidzi).

4. Meninggal syahid di medan perang. 

Allah SWT berfirman dalam QS Ali 'Imran : 169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[1] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. 170. mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[2], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

Penjelasan ayat: 
[1] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.
[2] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t.

5. Meninggal dalam keadaan beramal saleh.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah karena mengaharapkan wajah Allah, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.

Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah SWT, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.

Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah SWT, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga." (HR. Ahmad).

Subhanallah... Ya Allah semoga kelak saat kita di ambil nyawanya dalam keadaan khusnul khatimah, Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

(Cantumkan jika ada doa khusus untuk ibu dan juga doa yang lainnya,agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Sumber: Facebook - Sucikan Hati dari Penyakit Hati

HATI YANG PALING JAUH DARI ALLAH


Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya di dalam hati terdapat ruang kosong dan kekurangan yang tak dapat diisi oleh suatupun kecuali Allah, terdapat sesuatu yang kusut yang tidak dapat diurai kecuali dengan pendekatan diri kepada Allah, terdapat penyakit yang tak dapat disembuhkan selain dengan sikap ikhlas dan beribadah hanya kepada-Nya. Tidaklah seorang hamba dihukum dengan sesuatu yang lebih berat dari kekerasan hati dan keterjauhan dari Allah. Sungguh api itu diciptakan untuk melunakkan hati yang kasar. Sesungguhnya hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras, dan sebagaimana diketahui, bilamana hati telah mengeras, maka air mata sulit mengalir dan mata menjadi kering (Tidak mudah menangis). Ia terasa berat mengalirkan air mata baik di saat berdzikir, takut kepada Allah ataupun ketika tunduk bersimpuh di hadapan Allah.


“Barangsiapa menghendaki hatinya bersih hendaklah ia lebih mementingkan Allah Ta’ala daripada memenuhi tuntutan syahwatnya, sebab hati yang senantiasa berlumuran maksiat terhalang dari cahaya Allah sesuai kadar keterkaitanya dengan syahwat tersebut. Hati adalah bejana-bejana Allah di atas bumi-Nya, dan yang paling disukai-Nya adalah hati yang paling jernih dan lembut.” (Lihat kitab ‘Al-Fawaid’ hal. 128).

Betapa banyak telinga hati telah mendengar nasihat dan petua, juga santapan ruhani dari para penasihat pagi dan petang, akan tetapi tidak juga ia mampu meresponnya bahkan kukuh dalam kekerasannya ayat-ayat al-Qur’an yang sampai kepadanya hanya menambah kekerasan, keangkuhan dan kegersangannya seakan pada pintunya dibentangkan pintu besi sehingga menghalangi kebenaran dan sejuknya dzikir yang sampai pada pemilik.

Benarlah apa yang diucapkan seorang penyair:

Dzikir menghidupkan hati
Laksana hujan yang menghidupkan bumi kering
Dzikir, selamanya tiada berguna bagi hati-hati yang keras
Apakah batu bisa melunak kala mendengar ucapan penasehat

Sebagian manusia mampu merinding ketika mendengarkan nasihat dan dapat terpengaruhi jiwanya saat menyimak peringatan, akan tetapi, hal itu hanya sesaat. Perasaan itu sudah hilang ketika ia beranjak dari majlis nasehat dan waktu ia bangun dari mendengar peringatan itu. Akhirnya, ia seakan sama sekali tidak pernah mendengar nasehat apapun, dan peringatan yang baru saja ia dengar sama sekali tidak meninggalkan atau membekaskan pengaruh dan kesan bagi orang demikian tepatlah ucapan Malik Bin Dinar: 

“Apabila fisik sakit, maka makanan, minuman dan bahkan sesungguhnya, istirahatnyapun tidak berguna.” 

Begitu pula, jika hati yang telah mabuk dunia, nasehat apapun tiada berguna baginya. Ia tertipu dan terpedaya dengan kesehatan fisik dan limpahan harta benda yang dimiliki. Ia mengira dirinya dalam kondisi baik baik saja, tak ada masalah, baik baik dan bahkan tak ada sanksi yang menghadangnya. Ia tidak mengetahui ketertipuan dan keterlenaannya, juga perubahan hatinya yang menjadi keras adalah sebesar besar bencana yang menimpanya, sedang ia tidak menyadari itu.

Dikutip dari “Kiat Melembutkan Hati dan Menangis Karena Allah”
Penulis: Abdul Karim bin Abdul Majid ad-Diwaan, 
Pustaka at-Tibyan
________________
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman: 60) 
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)

Sumber: Facebook - Bicara Hidayah
29 Okt 2013

TAUBAT DI PINGGIRAN HATI


 Ketika kita sedang membaca tulisan ini, apakah dosa terakhir yang telah kita buat sebelum ini? Dalam masa sesaat, seminit, sejam, sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya sebelum ini, apakah kita telah melaluinya tanpa sebarang dosa pun yang terpalit di hati? Hakikatnya, kita semua pasti telah melakukan dosa, daripada sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya. Ya, setiap bani Adam itu pasti melakukan dosa, sebaik-baik orang berdosa ialah mereka yang bertaubat. Persoalannya, adakah kita tergolong di kalangan sebaik-baik orang yang berdosa?


Sehebat mana maksiat yang kita lakukan, kita pasti membencinya tatkala kita kembali merenung dan bermuhasabah sendirian. Sepuas mana hati itu merasa dengan dosa yang kita lakukan, pasti ada tersudut perasaan benci, dan menyesal yang teramat sangat atas apa yang telah kita lakukan. Itulah fitrah yang telah Allah ciptakan dalam diri kita. Bukannya kita tidak merasa menyesal, tapi kita selalu menolak rasa penyesalan dan masih terus memenangkan kemaksiatan. Kita ingin bertaubat dengan sebenar-benarnya, namun perasaan ingin bertaubat itu tersisih di pinggiran hati.

Pun begitu, Allah memahami kita lebih daripada kita memahami diri sendiri. Allah itu terlalu besar pengampunannya buat hamba-hamba-Nya. Namun, kita selalu bongkak dan merasa bahawa dosa kita itu lebih besar daripada rahmat Allah dan tak mungkin terampun. Sombong, tidak mahu kembali kepada Allah. Lalu kita berputus asa daripada menagih keampunan dan Rahmat Allah kerana dibohongi perasaan sendiri, dipalingkan oleh syaitan, dikuasai oleh ego yang tidak selayaknya bagi kita. Kita mengeluh sendirian, “ah, aku terlalu berdosa, tak mungkin aku dapat kembali ke jalan yang lurus”, seolah-olah kita itu lemah dan patut dikasihani, namun sebenarnya kita itu sombong dan angkuh terhadap Allah! Sedarkah kita?

Lalu kita terus mengikuti dosa dengan dosa, sedangkan Rasulullah berpesan:

“Bertakwalah kamu kepada Allah di mana sahaja kamu berada, dan iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu akan menghapuskan kesalahan tersebut dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)

Jelas bahawa seorang hamba itu tidak dapat lari daripada tergelincir ke lembah maksiat dan dosa, namun dia juga sentiasa dialu-alukan oleh Allah untuk memohon ampunan dan kembali taat. Maka tatkala kita merasakan bahawa kitalah yang paling berdosa dan terlalu besar maksiat yang kita lakukan, kita juga harus sedar bahawa tatkala itu, kitalah yang paling wajib untuk kembali ke pangkuan Ilahi, bertaubat sepenuh hati.

Ya, taubat itu bagi seorang Mukmin bukannya satu pilihan, tapi satu kewajipan kerana dosa itu sesuatu yang tidak dapat dielakkan, besar mahupun kecil.

Itu satu sudut pandang buat mereka yang berdosa, agar kita tidak terjerumus ke dalam tipu daya syaitan yang menghalang kita daripada menagih keampunan Allah biar sebesar mana dosa kita. Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, lantas hilang sebelum sempat ia memasuki hati. Namun, dalam satu sudut yang lain, tidak harus kita berangan-angan akan Rahmat Allah lantas selesa dengan berbuat dosa. Kita memujuk hati dengan mengatakan, “Allah itu kan Maha Pengampun, jadi tak ada masalah berbuat dosa berkali-kali.” Anggapan yang sebegini akan menjerumuskan kita lebih jauh ke dalam lembah kemaksiatan sehingga semakin sukar untuk kita kembali.

Maka, jangan tunggu dosa itu bertampuk dan semakin menggelapkan hati. Tatkala kita terdetik untuk bertaubat, teruskanlah taubat itu dan jangan lengah-lengahkan atau tangguhkan. Setiap kali kita tergelincir, bertaubatlah. Allah tak mengira berapa kali kita sudah melakukan dosa tersebut, tetapi Allah pasti menerima taubat setiap hamba-Nya yang ikhlas dan lahir daripada sudut hati yang sedar akan kekuasaan Allah.

Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, masukkan ia ke dalam hati dan laluilah jalan yang diredhai Allah. Mudah-mudahan Allah tidak menyisihkan kita di hari perhitungan di pinggiran Neraka, bahkan di jurang api neraka. Na’udzubillah!

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, kerana manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (An-Nisaa’: Ayat 27-28)

(iluvislam.com)
________________
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman: 60) 
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)
Foto Illustrasi: Flickr.com

Sumber: Facebook - Bicara Hidayah
29 Okt 2013

Saturday, 26 October 2013

2013 : SRJK (CINA) CHUKAI, KEMAMAN, TERENGGANU

LOKASI: SRJK (CINA) CHUKAI, KEMAMAN, TERENGGANU
TARIKH: 26 OKTOBER 2013


Jarak perjalanan dari Kuala Lumppur ke Kemaman ialah lebihkurang 288 km memakan masa perjalanan selama hampir 3 jam 19 minit. 

Yayasan Jantung Malaysia kali ini bekerjasama dengan Lions Club of Chukai, Kemaman menganjurkan Program Kesedaran Penyakit Jantung yang berlansung di SRJK (Cina) Chukai, Kemaman pada 26 Oktobr 2013. 
Program yang berlansung dari jam 9.00 pagi hingga 3.00 petang ini telah dihadiri oleh seramai 111 orang penduduk berdekatan. 





















Muhd. Nawawi dari Yayasan Jantung Malaysia















KEMAMAN, TERENGGANU
Kemaman adalah merupakan salah satu pintu gerbang masuk ke Terengganu yang bersempadan dengan Pahang dan Dungun disebelah utara. Pusat Daerah Kemaman ialah Chukai. 
Daerah Kemaman terbahagi kepada 11 mukim dengan pusat pentadbiran dan ekonominya tertumpu di bandar Chukai Daerah Kemaman telah muncul sebagai salah sebuah daerah yang maju di negeri Terengganu terutama dengan munculnya pelbagai jenis industri terutama yang berkaitan dengan industri petro kimia.
Di daerah Kemaman juga terdapat sebuat pusat pendidikan tinggi yang bertaraf lima bintang, iaitu Kolej Universiti TATI (TATiUC) di Teluk Kalung yang menawarkan kursus-kursus teknikal dan kemahiran khususnya kepada penuntut dari seluruh negara.
Kemaman pernah disebut dalam peta dunia oleh sejarawan Mesir bernama Ptolemy.


Semasa di Kemaman, kami menginap di sebuah hotel budget di Kemaman iaitu Pok Eng Tin Hotel yang terletak di Jalan Kubang Kurus, Taman Chukai Utama, Kemaman. Jaraknya ke SJK (Cina) Chukai hanyalah lebih kurang 1.7 km. 

Pok Eng Tin Hotel
Jalan Kubang Kurus
Taman Chukai Utama
24000 Kemaman
Terengganu
Tel: 09-859 9188



LEBUHRAYA PANTAI TIMUR
Untuk ke Kemaman kami melalui Lebuhraya Pantai Timur yang merupakan jaringan lebuhraya yang menghubungkan Pantai Timur dan Pantai Barat di Semenanjung Malaysia. Ia merupakan sambungan kepada lebuhraya Karak yang bermula dari Karak hingga ke Kuala Terengganu, melalui Lanchang, Mentakab, Temerloh, Chenor, Maran, Sri Jaya, Gambang, Kuantan, Jabor, Chenih, Chukai, Kijal, Kerteh, Paka, Dungun, Bukit Besi, Ajil, Temelong dan tamat di Chendering berdekatan dengan Kuala Terengganu. 






Berhenti untuk makan tengahari di Hentiah Rehat Temerloh..





Zulheimy Maamor
YJM 
2.11.2013 : 7.55 pm