Tuesday, 22 March 2022

Cara Allah SWT Kabulkan Doa-Doa Kita


Nota Editor: Artikel ini asalnya telah dikongsikan oleh Ustaz Abu Basyer di Facebook.

Dalam sebuah hadis riwayat imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:


[1] Allah akan segera mengabulkan doanya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya keburukkan yang semisal.”

Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam lantas bersabda, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.” 
(HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

Hadit ini menyimpulkan, bahwa suatu do’a akan diterima oleh Allah dengan 3 cara, yaitu:

1. Allah berkata “ya’ dan Dia mengabulkan apa yang kita inginkan (Diperkenankan Langsung)

Apabila seseorang berdoa, dan apa yang dimintanya itu memang ada manfaatnya, maka sudah jelas Allah SWT akan mengabulkannya.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo`alah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Surah Al-Mu’min ayat 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Surah Al-Baqarah ayat 186)

2. Allah berkata “tunggu” dan Dia akan memberikan yang terbaik untuk kita asalkan kita mahu bersabar dan tawakal (Ditunda)

Adakalanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak segera mengabulkan do’a kita. Ertinya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menundanya dan mengabulkannya pada suatu waktu yang dikehendakiNya. Tertundanya pengabulan do’a ini janganlah kiranya menyebabkan kita putus asa. Waktu kabulnya do’a ini dapat terjadi kapan saja karena kehendakNya.

a. Ditunda dan dikabulkan di Dunia

Allah SWT menjamin mengabulkan do’a kita, tetapi Allah Maha Mengetahui apa yang lebih bermanfaat dan kita perlukan saat ini. Allah senantiasa akan mengabulkan do’a kita pada waktu yang tepat menurutNya. Halisah Hashim Allah yang mengetahui; apakah permintaan kita saat ini mendatangkan manfaat atau mudarat bagi kita.

b. Ditunda dan diabulkan di Akhirat

Adakalanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menunda do’a kita dan disimpan untuk dikabulkan di akhirat. Kerana Allah lebih mengetahui bahawa hal itu lebih baik diberikan di akhirat daripada di dunia.

Diriwayatkan bahawa di akhirat nanti ada seseorang yang terkejut menerima sejumlah karunia yang tidak dikira-kira banyaknya dan tidak sesuai sekali dengan amal ibadahnya dikala dia hidup di dunia. Diapun bertanya kepada Allah:

“Wahai Tuhan, darimana ini semua?”. Allah menjawab, “Bukankah Aku telah memerintahkan engkau agar meminta kepadaKu apa saja di dunia ?”, dan orang itu berkata, “Betul ya Tuhanku.” Maka Allah menerangkannya “Apa yang engkau mohonkan di dunia itu adalah baru sedikit, Kuberikan kini sisanya. Kuserahkan di akhirat,” akhirnya orang itu berkata, “Alangkah baiknya jika sekiranya Tuhan memberikan segala yang kuminta itu di akhirat saja, tidak usah di dunia.”

3. Allah berkata “tidak” dan Dia akan memberikan kita sesuatu yang lebih baik dari do’a kita (Diganti Dengan Yang Lain)

Selain diperkenankan langsung dan ditunda, maka Allah juga boleh mengganti kabulnya do’a kita dengan yang lain. Penggantian tersebut agaknya ada 2 macam, yaitu:

a. Dipalingkan dari kesusahan/keburukan

Seperti yg dijelaskan dalam HR.Ahmad di atas:

“… Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”

b. Dihapuskan dari dosa

“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu boleh segera didunia ini, dan boleh juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau boleh juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahim, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”.

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Rindu Baginda menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun belum juga dikabulkan” 
(HR. Ath-Thirmidzi)

Sekali lagi kita coba merenungkan firman Allah yg satu ini:

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Surah .Al-Baqarah ayat 216)

Copy and paste: 22/3/2022 > 19 Syaaban 1443H: 2.21 pm

No comments: