Wednesday 13 December 2017

ANAKKU, BANGUNKANLAH JIWAMU!

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Rasulullah saw, bersabda; “Siapa saja yang dibukakan pintu kebaikan, hendaknya ia cepat meraihnya, karena ia tidak tahu kapan pintu itu ditutup untuknya.”
Wahai kaum Sufi, bergegaslah dan raihlah pintu kehidupan sepanjang itu terbuka. Siapa tahu dalam waktu dekat pintu itu tertutup darimu. Raihlah tindakan kebajikan sepanjang kalian mampu melakukannya, raihlah pintu taubat, masuklah di dalamnya sepanjang itu terbuka. Raihlah pintu doa, karena pintu terbuka untukmu, raihlah pintu pergaulan dengan orang-orang saleh, dan itu sangat terbuka untukmu.

Wahai kaum Sufi. Bangunlah apa yang telah kalian robohkan. Mandilah dari najis kalian. Perbaikilah apa yang telah kalian rusak. Bersihkan apa yang mengotorimu, kembalilah kepada Tuhanmu Azza wa-Jalla dari kepergian dan larimu.
Wahai anak-anakku, di sana tak ada kecuali Khaliq Azza wa-Jalla. Jika engkau bersama Sang Khaliq, maka anda adalah hambaNya. Jika kau bersama makhluk, kau adalah hamba makhluk, tak ada lagi ucapan sampai engkau menempuh padang gersang dan keterluntaan hatimu. Karena itu rahasia batinmu harus terpisah dengan mereka. Ingatlah orang yang mencari Allah ta’ala berarti berpisah dengan semuanya, karena engkau telah yakin bahwa segala sesuatu dari makhluk itu adalah hijab bagi Allah Azza waJalla, dan setiap seseorang berada dalam ketetapan bersama makhluk dalam rahasia batin, pasti akan menghijab dirimu.

Anak-anaku, janganlah anda malas-malasan, karena kemalasan itu selamanya merugi dan menimbulkan penyesalan. Raihlah amalmu dan Allah Maha Dermawan kepadamu dunia-akhirat.
Abu Muhamamd al-Ajamy Rahimahullahu Ta’ala bermunajat: “Ya Allah Jadikanlah kami orang yang sangat dermawan” – ia tidak mampu lagi mengucapkannya karena siapa yang merasakan benar-benar mengenal-Nya —.
Bergaul yang baik dengan masyarakat dan berselaras dengan mereka tanpa melampau batas hukum syariat dan Ridha Allah Ta’ala, adalah kebajikan yang penuh berkah. Sebaliknya jika melewati batas hukum dan ridha-Nya, sama sekali tidak ada kemuliaan bagi mereka. Tanda-tanda bagi kaum Sufi yang terpilih adalah menerima perintah Allah dan kepatuhan yang menjadi kebiasaan jiwanya.
Anak-anakku, bangkitlah dari lubang dosa, dan kembali pada ridha. Jangan biarkan ucapan dan hati anda bertentangan. Karena di hari kiamat besok manusia akan diingatkan apa yang diperbuat di dunia, baik maupun buruknya. Menyesal disana tidak ada manfaatnya, mengingat perbuatan di sana tidak ada gunanya. Mengingat musim tanam pun tak ada gunanya. Karena itu Nabi SAW bersabda:
“Dunia adalah ladang akhirat, siapa yang bertanam kebajikan, akan mengetam kegembiraan, dan siapa yang menanam keburukan akan menuai penyesalan.”

Jika maut menjemput waktu bisa habis, dan tak ada lagi manfaat bagimu.
“Ya Allah ingatkan kami dari tidurnya orang yang sedang alpa padaMu, yang senantiasa membodohi diri-Mu”. Amin.

(Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kitab Fathu Rabbani)

No comments: