ZULHEIMY MAAMOR

Sunday, 28 April 2019

WAHABI?

Mengapa ramai sekali para Ahli Sunnah dituduh sebagai (Wahabi,Terroristme)? dikeranakan hanya berdakwah kepada tauhid dan membanteras syirik dan bid'ah dituduh sebagai Wahabi Terroristme? Maha Suci Allah dari Tuduhan yang dilontarkan.
Bukan hanya kami yang dituduh bahkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab juga dituduh sebagai Wahabi !
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Beliau dilahirkan di kota ‘Uyainah, Nejed pada tahun 1115 H. Hafal Al-Qur’an sebelum berusia sepuluh tahun. Belajar kepada ayahandanya tentang fiqih Hambali, belajar hadits dan tafsir kepada para syaikh dari berbagai negeri, terutama di kota Madinah. Beliau memahami tauhid dari Al-Kitab dan As-Sunnah. Perasaan beliau tersentak setelah menyaksikan apa yang terjadi di negerinya Nejed dengan negeri-negeri lainnya yang beliau kunjungi berupa kesyirikan, khurafat dan bid’ah. Demikian juga soal menyucikan dan mengkultuskan kubur, suatu hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar.
Ia mendengar banyak wanita di negerinya bertawassul dengan pohon kurma yang besar.

Di Hejaz, ia melihat pengkultusan kuburan para sahabat, keluarga Nabi (ahlul bait), serta kuburan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, hal yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah semata bahkan Di Madinah, ia mendengar permohonan tolong (istighaatsah) kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, serta berdo’a (memohon) kepada selain Allah. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab menyeru kaumnya kepada tauhid dan berdo’a (memohon) kepada Allah semata, sebab Dialah Yang Mahakuasa dan Yang Maha Menciptakan sedangkan selainNya adalah lemah dan tak kuasa menolak bahaya dari dirinya dan dari orang lain. Adapun mahabbah (cinta kepada orang-orang shalih), adalah dengan mengikuti amal shalihnya, tidak dengan menjadikannya sebagai perantara antara manusia dengan Allah, dan juga tidak menjadikannya sebagai tempat bermohon selain daripada Allah.

Para ahli bid’ah menentang keras dakwah tauhid yang dibangun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Ini tidak mengherankan, sebab musuh-musuh tauhid telah ada sejak zaman Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam .
Musuh-musuh syaikh memulai perbuatan kejinya dengan memerangi dan menyebarluaskan berita-berita bohong tentangnya. Bahkan mereka bersekongkol untuk membunuhnya dengan maksud agar dakwahnya terputus dan tak berkelanjutan. Tetapi Allah Subhannahu wa Ta’ala menjaganya dan memberinya penolong, sehingga dakwah tauhid terbesar luas di Hejaz, dan di negara-negara Islam lainnya sehinggalah hari ini.
bahkan dakwah ini tersebar hingga Inggris merupakan negara barat pertama yang cukup interest menggelari dakwah ini dengan Wahabi,Terroristme alasannya kerana dakwah ini mencapai wilayah koloni Inggris yang paling berharga, iaitu India.
Banyak Ulama di India yang memeluk dan menyokong dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Juga, Inggris menyaksikan bahwa dakwah ini tumbuh subur berkembang dimana para pengikutnya telah mencakup sekelompok ternama di penjuru dunia Islam.
Selama masa itu sehingga Inggris juga mencipta ajaran baru iaitu Qadhiyani dalam rangka untuk mengganti mainstream ideologi Islam.
Mereka berhasrat untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka di India dengan mengandalkan sebuah sekte ciptaan mereka sendiri, Qâdhiyânî, iaitu sekte yang diciptakan, diasuh dan dilindungi oleh Inggris. Sekte yang tidak menyeru jihad untuk mengusir kolonial Inggris yang berdiam di India.
Oleh karena itulah, ketika dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai menyebar di India, dan dengannya datanglah slogan jihad melawan penjajah asing, Inggris menjadi semakin resah. Mereka pun menggelari dakwah ini dan para pengikutnya sebagai Wahabi dalam rangka untuk mengecilkan hati kaum muslimin di India yang ingin turut bergabung dengannya, dengan harapan perlawanan terhadap penjajah Inggris tidak akan menguat kembali.* Banyak ulama yang mendukung dakwah ini ditindas, beberapa dibunuh dan lainnya dipenjara banyak juga kaum muslimin termasuk tua, muda dan para wanita, semuanya disebut dengan “Wahabi” dan dianggap sebagai “pemberontak” yang melawan Inggris kemudian digantung pada tahun 1863-1864. Mereka yang dipenjarakan di Pulau Andaman dan disiksa adalah para ulama dari komunitas Salafi-Ahlul Hadits, seperti Syaikh Ja’far Tsanisari, Syaikh Yahya Ali (1828-1868), Syaikh Ahmad ‘Abdullah (1808-1881), Syaikh Nadzir Husain ad-Dihlawi dan masih banyak lagi lainnya.
Kesimpulannya : Sesiapa sahaja yang mendakwah tauhid berpegang teguh al - Quran dan Hadits membanteras syirik dan bid'ah akan dituduh sebagai Wahabi, Terroristme, Khawarij dan macam - macam lagi.
Copy and paste: FB Share Ilmu Akhir Zaman
28 April 2019: 9.37 am

No comments:

Post a Comment