SUMBER: ISLAM ITU INDAH
Zulkarnain merupakan raja yang adil dan bijaksana. Ia telah menjelajahi bumi sebelah Timur dan Barat.
Zulkarnain seorang mukmin penyebar agama Allah, mengajak penduduk negeri-negeri yang ditaklukannya untuk beriman kepada Allah SWT.
Dalam perjalanan ke belahan Bumi bagian Barat, Zulkarnain bertemu sebuah kaum yang hidup dalam ketakutan. Dalam kitabnya, Al Biddayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan, Alquran menyebut kaum itu baina as saddain (daerah yang terdapat di antara dua gunung). Mereka mendapati kaum itu, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan (Surat Kahfi ayat 93). Mereka sangat ketakutan akan kazaliman dan kerusakan yang dibuat Yajuj dan Majuj.
Oleh karena itu, Zulkarnain membangun dinding pemisah dan menutup celah di antara kedua gunung agar dapat menutup jalan Yajuj dan Majuj. Da penjarakan Yajuj dan Majuj di negerinya sendiri. Bangunan seperti bendungan itu dibuat dari besi. Dinding besarnya terdiri dari potongan besi dan tembaga.
Syaikh Hamid Ahmad Ath Thahir Al Basyuni dalam karyanya Qashahil Quran mengungkapkan, Yajuj dan Majuj merupakan keturunan Adam AS dari keturunan Yafits bin Nuh AS.
Pelajaran dari Kisah Zulkarnain
Penyampaian kisah dalam Alquran, menurut Ibnu Katsir, tujuan utamanya bukan sekadar emberitahukan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan kejadiannya. Akan tetapi, sebagai contoh dan pelajaran bagi manusia.
Adapun pelajaran yang dapat dipetik dalam kisah Zulkarnain:
Zulkarnain adalah contoh raja yang saleh, yang diberikan kekuasaan dari Timur hingga Barat. Meskipun memiliki kekuasaan yang besar, Zulkarnain adalah seorang yang saleh, taat, dan bertakwa.
Kesalehan Zulkarnain tidak berubah karena kedudukan, harta, dan jabatan yang dimilikinya. Sebaliknya, ia menegakkan kebenaran dan menghanucrkan segala bentuk kemungkaran serta tunduk dan taat atas kepada Tuhannya.
Copy and paste: 4/4/2023 > 13 Ramadan 1444H: 11.42 am
No comments:
Post a Comment